Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Jakarta Berusia 497 Tahun, Fahira Idris: Perlu Pemimpin yang Efektif Hadapi Tantangan Kota Global

Kompas.com - 21/06/2024, 14:06 WIB
Ikhsan Fatkhurrohman Dahlan,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pada 22 Juni 2024, Kota Jakarta akan menginjak usia ke-497 tahun. Dengan status dan visi barunya sebagai kota global, Jakarta akan banyak menghadapi tantangan baru. Tentunya, segala tantangan tersebut dapat dikelola dengan baik melalui kepemimpinan yang efektif.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) dari daerah pemilihan (dapil) Jakarta Fahira Idris menyampaikan, kepemimpinan yang tepat dan efektif bagi Jakarta sebagai kota global adalah pemimpin yang mampu memahami segala kompleksitas kota.

Kompleksitas tersebut, khususnya ketimpangan sosial-ekonomi, kesetaraan kesempatan, ancaman bencana ekologis, tata ruang, polusi udara, hingga permasalahan kemacetan, dan isu lainnya.

“Jakarta membutuhkan kepemimpinan yang efektif untuk mewujudkan visinya sebagai kota global dunia. Seorang pemimpin yang memiliki kemampuan mengarahkan, menginspirasi, dan mengelola sumber daya yang dimiliki Jakarta secara optimal untuk mencapai tujuan,” ucap Fahira dalam siaran persnya, Jumat (21/6/2024).

Baca juga: Tercatat 80.000 Anak Main Judi Online, Fahira Idris: Ini Harus Jadi Concern Negara

Menurut Fahira, pemimpin yang efektif bagi Jakarta adalah pemimpin yang sudah terbukti mampu merancang dan mengeksekusi kebijakan tepat sasaran serta berkelanjutan.

“Kemampuan seperti ini bisa tumbuh jika pemimpin tersebut memiliki rekam jejak dalam menyelesaikan permasalahan Jakarta secara utuh dan mendalam,” tuturnya.

Fahira mengungkapkan, pemimpin Jakarta ke depan harus dapat fokus pada peningkatan kesejahteraan rakyat. Di samping itu, pemimpin yang efektif akan memastikan bahwa pembangunan ekonomi yang pesat di Jakarta dapat berdampak positif bagi seluruh lapisan masyarakat.

Hal tersebut berarti, kata dia, pembangunan Jakarta di masa yang akan datang akan fokus pada pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), peningkatan akses pendidikan maupun kesehatan, dan penyediaan lapangan kerja yang layak.

Baca juga: Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Di samping itu, kepemimpinan yang efektif juga harus mampu mengambil langkah-langkah mitigasi bencana yang komprehensif demi menangani segala bencana ekologis, seperti banjir yang mengancam Jakarta.

Langkah-langkah mitigasi tersebut harus berjangka panjang, berkeadilan, serta ramah bagi kehidupan warga Jakarta.Tidak hanya untuk banjir, pendekatan yang serupa pun diperlukan untuk mengatasi permasalahan penurunan muka tanah dan polusi yang dialami oleh Jakarta.

Lebih lanjut, Fahira menambahkan, pembangunan infrastruktur transportasi terintegrasi harus semakin dikuatkan, termasuk infrastruktur bagi pesepeda dan pejalan kaki. Tentunya, hal ini harus didukung dengan kebijakan yang mendorong masyarakat menggunakan transportasi umum.

Oleh karena itu, ujar Fahira, demi menghadapi segala tantangan kompleks tersebut, Jakarta membutuhkan pemimpin yang visioner, berani, kompeten, dan mampu merancang strategi inovatif untuk mengatasi masalah-masalah Jakarta.

Baca juga: Pemerintah Segera Bentuk Satgas Judi Online, Fahira Idris Berikan Beberapa Catatan

Tidak hanya itu, Jakarta juga memerlukan pemimpin yang memiliki keterbukaan dalam setiap pengambilan keputusan dan pengelolaan anggaran, serta menempatkan masyarakat Jakarta sebagai kreator pembangunan layaknya ciri kota modern.

“Kepemimpinan yang efektif akan menjadi motor penggerak dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota global dunia yang sejahtera dan modern, serta menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia dan dunia,” tutur Fahira.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Megapolitan
Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Megapolitan
Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Megapolitan
PPDB 'Online' Diklaim Efektif Cegah Adanya 'Siswa Titipan'

PPDB "Online" Diklaim Efektif Cegah Adanya "Siswa Titipan"

Megapolitan
Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Megapolitan
Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Megapolitan
Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Megapolitan
Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Megapolitan
Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Megapolitan
Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

Megapolitan
Nakes RSUD Koja Demo karena Gaji ke-13 Dipotong

Nakes RSUD Koja Demo karena Gaji ke-13 Dipotong

Megapolitan
Siasat Preman yang Getok Tarif Parkir ke Bus Wisata: Buntuti dan Adang Bus, lalu Larang Parkir di Stasiun Gambir

Siasat Preman yang Getok Tarif Parkir ke Bus Wisata: Buntuti dan Adang Bus, lalu Larang Parkir di Stasiun Gambir

Megapolitan
Peringati Hari UMKM Internasional, Fahira Idris: Mulailah Jadi Creativepreneur

Peringati Hari UMKM Internasional, Fahira Idris: Mulailah Jadi Creativepreneur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com