Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpol PP Bakal Menyisir Ranjau Paku di Jalur Jakarta International Marathon

Kompas.com - 21/06/2024, 14:47 WIB
Firda Janati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta bakal menyisir ranjau paku di ruas jalur yang dilewati atlet untuk acara Jakarta International Marathon (JAKIM) 2024.

Kepala Satpol PP Provinsi DKI Jakarta Arifin menuturkan, pihaknya akan menurunkan sejumlah anggota untuk melakukan pembersihan ranjau paku menggunakan alat khusus.

"Kami tidak menutup kemungkinan ya ada paku paku, kami lakukan pembersihan. Anggota kami ada alatnya yang nanti akan melakukan pembersihan dengan magnet," ujar Arifin saat ditemui di Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (21/6/2024).

Baca juga: 2.435 Personel Satpol PP Dikerahkan di Sepanjang 45 Kilometer Jalur Lari Jakarta Internasional Marathon

Selain menyisir ranjau paku, Arifin mengatakan, para petugas juga melakukan penertiban pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS).

Untuk memeriahkan acara, Satpol PP DKI sudah memberikan sosialisasi perhelatan tersebut dalam rangka memeriahkan HUT ke-497 Kota Jakarta itu kepada warga, terutama yang tinggal di sekitaran area JAKIM 2024.

"Kami juga sudah sosialisasi agar sama sama bisa mensupport, apakah dengan memasang banner, menginformasikan kepada penghuni untuk ikut menyaksikan dan meramaikan," paparnya.

Arifin meminta para penghuni apartemen di area JAKIM untuk ikut turun menyemengati serta mendukung para pelari.

"Kami sudah sampaikan ke wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan, termasuk security pihak manajemen kami kasih tau," jelasnya.

Baca juga: Pemprov DKI Kerahkan Ribuan Petugas Cegah Jambret di Jakarta Internasional Marathon 2024

Untuk diketahui, 34 ruas jalan di Jakarta akan ditutup dalam rangka event Jakarta International Marathon (JAKIM) 2024 pada Minggu (23/6/2024).

Penutupan ruas jalan akan dilaksanakan pada Minggu (23/6/2024) mulai pukul 02.00 WIB sampai 12.00 WIB, atau bersifat situasional.

Kendati begitu, Dishub DKI Jakarta menyampaikan, masyarakat bisa melintasi sejumlah rute alternatif yang akan dipersiapkan melalui pemberlakuan rekayasa lalu lintas.

Baca juga: Cerita Pelukis Jalanan di Blok M, Sepi Pelanggan di Tengah Keramaian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Megapolitan
Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Megapolitan
Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Megapolitan
PPDB 'Online' Diklaim Efektif Cegah Adanya 'Siswa Titipan'

PPDB "Online" Diklaim Efektif Cegah Adanya "Siswa Titipan"

Megapolitan
Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Megapolitan
Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Megapolitan
Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Megapolitan
Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Megapolitan
Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Megapolitan
Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

Megapolitan
Nakes RSUD Koja Demo karena Gaji ke-13 Dipotong

Nakes RSUD Koja Demo karena Gaji ke-13 Dipotong

Megapolitan
Siasat Preman yang Getok Tarif Parkir ke Bus Wisata: Buntuti dan Adang Bus, lalu Larang Parkir di Stasiun Gambir

Siasat Preman yang Getok Tarif Parkir ke Bus Wisata: Buntuti dan Adang Bus, lalu Larang Parkir di Stasiun Gambir

Megapolitan
Peringati Hari UMKM Internasional, Fahira Idris: Mulailah Jadi Creativepreneur

Peringati Hari UMKM Internasional, Fahira Idris: Mulailah Jadi Creativepreneur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com