Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Ingin Pengusaha Mikrolet Gabung dengan PPD

Kompas.com - 12/07/2013, 21:09 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana mengajak pengusaha mikrolet dengan jumlah unit tertentu bergabung dengan Perusahaan Pengangkutan Djakarta (PPD).

Menurut Basuki, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menukar 2-3 unit mikrolet dengan satu bus ukuran sedang dan membantu mengelolanya melalui PPD.

"Mikrolet lama-lama yang mesti beroperasi di wilayah akan kita naikkan. Nanti akan kita hitung, dua atau tiga mikrolet akan kita tukar dengan bus sedang. Makanya, kita harus siapkan PPD. Perorangan yang punya 1-2 angkutan kan tidak mungkin mengelola bisnisnya secara layak," kata Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (12/7/2013) sore.

Salah satu bantuan yang akan didapat pengusaha mikrolet yang bergabung dengan PPD adalah biaya servis murah untuk bus sedang mereka. "Termasuk pul untuk pelatihan sopir akan kami lakukan sehingga pemilik yang 1-2 orang ini akan hilang jika dileburkan ke dalam PPD," ujar Basuki.

Dengan meleburkan usahanya di PPD, Basuki mengatakan, pengusaha mikrolet bisa mendapatkan dividen dari saham yang sudah tergabung di PPD.

"Dapat bagian dividennya. Orang-orang itu kan butuh dapurnya berasap, tiap hari butuh setoran, ada uang," ujar Basuki.

"Kalau ada PPD, kami akan menampung mereka, kami kasih manajemennya ke mereka, mereka bayar fee kecil saja. Supaya mereka tetap hidup, kita harus ingat jasa mereka juga kan. Selama ini kan mereka yang terus bekerja. Nah, solusinya itu," tambahnya.

Mengenai realisasi, Basuki mengatakan Pemprov DKI masih menunggu hibah tanah dari pemerintah pusat untuk pul angkutan PPD.

"Tahun depan sudah bisa, kalau udah dihibahkan, kita kan mesti menganggarkan menyetor. Setelah setor harus bayar kewajiban Rp 170 miliar. Kita harus bayar, tetapi kita dapat tanah luas untuk pulnya PPD," ujar Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com