Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD DKI: Penataan Tanah Abang Jangan Salah

Kompas.com - 22/07/2013, 16:10 WIB
Andy Riza Hidayat

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Tanah Abang kini menjadi tempat berdagang ribuan orang, baik di dalam gedung maupun di jalan-jalan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diharapkan tidak salah mengambil langkah.

"Yang paling tidak saya inginkan ada gesekan di bawah. Jangan sampai itu terjadi. Pedagang ingin mempertahankan sumber penghidupannya, sementara pemerintah menertibkan mereka dari jalan," kata anggota Komisi D (Bidang Pembangunan) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta, Sanusi, Senin (22/7/2013) di Jakarta.

Menurut Sanusi, persoalan di Tanah Abang adalah persoalan perut sehingga sangat mungkin mereka yang akan ditertibkan bertahan dengan daya dan upayanya.

"Jika harus direlokasi ke Pasar Blok G, pemerintah harus menjamin akses ke sana lebih baik. Persoalannya bukan hanya sekadar memindahkan pedagang dari jalan ke gedung, tetapi mereka butuh akses, tempat yang baik, dan keamanan berdagang," kata Sanusi.

Dion, pedagang asal Sumatera Barat, mengatakan, pedagang tidak salah berjualan di jalan. Menurut dia, yang harus disalahkan adalah mereka yang menyewakan jalan itu. Pedagang, katanya, selalu mencari tempat yang diperbolehkan untuk berdagang.

"Karena ada yang menyediakan, mereka berjualan di sana. Tolong agar dapat melihat persoalan lebih jernih,” katanya.

Mulai hari Senin (22/7/2013) ini, penataan lalu lintas dilakukan di Tanah Abang. Kendaraan dari arah Karet atau Sudirman yang menuju Blok A dan B tidak bisa langsung lurus. Pengguna kendaraan diarahkan belok ke kiri ke arah Jalan Kebon Jati dan Jati Bunder.

Pengunjung Blok A dan B dapat masuk ke pasar itu setelah berputar di Jalan Kebon Jati. Pengalihan arus lalu lintas ini diharapkan bisa mendorong PKL pindah dari jalan ke Pasar Blok G yang disediakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com