Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karangan Bunga Caleg DPR Hiasi Rumah Korban Tabrakan Jagorawi

Kompas.com - 10/09/2013, 13:13 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Di tengah suasana duka di kediaman Komarudin (42), salah seorang korban tewas dalam kecelakaan maut di Km 8+200 Tol Jagorawi, Jakarta Timur, terdapat karangan bunga dari calon anggota legislatif DPR RI. Keluarga korban tidak mengenal nama caleg pada karangan bunga itu.

Pantauan Kompas.com, karangan bunga kertas itu tampak diletakkan di kediaman Komarudin, Jalan Lorong O Gg V, Koja, Jakarta Utara, Selasa (10/9/2013). Karangan bunga serupa juga ditempatkan di kediaman kakak ipar Agus Surahman (31), korban tewas lainnya, di Rorotan, Jakarta Utara.

Di kedua karangan bunga itu, tertulis ucapan belasungkawa dan nama masing-masing korban. Di bawahnya, terdapat tulisan "4 Muhamad Idrus ST, Caleg PKS DPR-RI Dapil DKI-Jakarta 3". Dapil 3 merupakan daerah pemilihan Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu.

Ketika wartawan menanyakan hubungan antara caleg dan keluarga korban, keluarga maupun kerabat korban mengaku tidak mengenal sosok caleg tersebut. "Tidak tahu saya juga tidak kenal, Komar juga tidak ikut dalam partai-partai," ujar Achmad S Pakaya (72), mertua Komarudin, kepada Kompas.com, Selasa siang.

Hal senada juga diungkapkan oleh kerabat korban, Roni Berlian. Roni pun tidak mengenal sosok caleg yang memberikan karangan bunga tersebut. Selain karangan bunga dari caleg itu, terdapat pula karangan bunga dari sejumlah perusahaan.

Komar dan Agus merupakan dua dari enam korban tewas dalam kecelakaan yang melibatkan anak musisi Ahmad Dhani, AQJ atau Dul. Mobil sedan Mitsubishi Lancer EX yang dikemudikan Dul mengalami kecelakaan di Tol Jagorawi, Minggu (8/9/2013) dini hari. Mobil tersebut menabrak dua minibus.

Lancer bernomor polisi B 80 SAL tersebut melaju dari arah Bogor menuju Jakarta dan kehilangan kendali sehingga menabrak pagar pembatas dan berpindah jalur ke arah Jakarta menuju Bogor.  Dari arah berlawanan, mobil yang dikendarai Dul menghantam mobil Daihatsu Gran Max B 1349 TFM serta melibatkan Avanza B 1882, yang melaju dari arah Jakarta menuju Bogor. Dalam peristiwa tersebut, enam orang meninggal dunia dan sebelas orang luka-luka.

Enam orang penumpang Grand Max, yaitu Agus Surahman (31), Agus Wahyudi Hartono (40), Rizki Aditya Santoso (20), Komaruddin (42), Nurmansyah, dan Agus Komara (45) tewas. Sementara korban luka berat berjumlah sembilan orang, yaitu Dul (13), Zulheri (44), Abdul Qodir Mufti (17), Robi Anjar, Roejo Widodo (30), Pardumuan Sinaga (35), Noval Samudra (14), Nugroho Brury Laksono (34), dan Wahyudi (35). Korban luka saat ini dirawat di RS Meilia Cibubur dan RS Mitra Keluarga Cibubur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Megapolitan
Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com