Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kios di Jalan Caringin Cilandak Dibongkar, PKL Mohon Belas Kasih

Kompas.com - 01/10/2013, 16:58 WIB
Sonya Suswanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tujuh kios semipermanen yang berada di atas saluran air Jalan Caringin, Cilandak, Jakarta Selatan, dibongkar oleh aparat Satpol PP, Selasa (1/10/2013) siang. Pedagang yang menggunakan kios itu akan dipindahkan ke Pasar Mede.

"Dari 22 kios yang ada di Jalan Caringin, terdapat 15 kios yang sudah membongkar sendiri kiosnya, sedangkan 7 kios akan dibongkar sekarang karena kios tidak juga pindah setelah adanya perintah pemindahan yang paling terakhir pada tanggal 25 September 2013," ujar Kepala Suku Dinas Satpol PP Jakarta Selatan Sulistiarto, Selasa.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi pembongkaran, pedagang tampak lemas dan matanya berkaca-kaca ketika melihat kios mereka dibongkar oleh Satpol PP. Tuminah, pedagang mi rebus yang tinggal di Jalan KH Muhasim, dan Suginah, pedagang pulsa asal Jalan Cilandak 5, berharap agar mereka tetap diizinkan berjualan di sana. Mereka berjanji tidak akan berjualan di atas saluran air. Mereka juga bersedia membayar agar bisa tetap berjualan di sana, walaupun hanya diberi lahan sempit.

Tuminah dan Suginah berdagang di tempat tersebut untuk membantu suami memenuhi kebutuhan keluarga. Suginah menuturkan, untuk membiayai hidupnya bersama dua anaknya yang SD, ia memerlukan biaya lebih dari Rp 2 juta sebulan. Penghasilan suaminya yang bekerja di bengkel kurang mencukupi kebutuhan keluarga.

Camat Cilandak Dhany Sukma mengatakan, pembongkaran itu dilakukan untuk mengantisipasi bahaya banjir di kawasan itu. Ia mengatakan, keberadaan kios-kios tersebut dapat menghambat saluran air di bawahnya. Ia menyebutkan, keberadaan kios juga membuat kumuh Jalan Caringin.

Dhany mengatakan, pihaknya masih kesulitan menemukan lahan kosong untuk menampung para pedagang yang digusur. Saat ini Dhany meminta kepada para pedagang tersebut untuk pindah ke lantai atas Pasar Mede di Jalan Fatmawati. Jika menolak pindah ke tempat baru, maka pedagang dipersilakan mencari tempat lain asalkan tidak melanggar ketentuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com