Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Periksa 4 Orang Saksi Terkait Meninggalnya Bayi AA

Kompas.com - 12/10/2013, 16:52 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sampai saat ini, Kepolisian Metro Jakarta Timur masih menyelidiki kasus meninggalnya AA, bayi berusia sembilan bulan yang diduga tewas karena mengalami kekerasan.

Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Polres Jakarta Timur, Komisaris Polisi Didik Haryadi mengatakan, saat ini penyidik telah memeriksa 4 orang saksi untuk diminta keterangannya. "Ibu, om, tante dan kakek korban. Kami periksa orang-orang terdekat lebih dahulu," ujar Didik kepada wartawan di Mapolres Jakarta Timur, Sabtu, (12/10/2013).

Didik menambahkan, selama ini, AA tinggal bersama kedua orangtua, kakak sulung dan kakeknya yang datang dari Lampung di rumah kontrakan Jalan H Nasir, Rt 05/07, Rawa Domba, Duren Sawit, Jakarta Timur. Seringkali bayi tersebut juga dititipkan di rumah om dan tantenya yang juga tidak jauh dari rumah AA.

Sampai saat ini, pihak kepolisian masih menunggu hasil visum yang masih diperiksa di RS Polri Kramat Jati untuk memastikan penyebab kematian bayi AA. Polisi menyimpulkan, kematian bayi sembilan bulan itu sangat tidak wajar. Menurut dokter yang menangani AA di rumah sakit, dokter menemukan adanya ketidakwajaran dalam kematian bayi ini karena mengalami luka di bagian anus dan kemaluannya.

Berdasarkan informasi dari kepolisian, pada hari Rabu (9/10/2013), tubuh AA mengalami panas yang sangat tinggi hingga kejang-kejang. Pihak keluarga kemudian membawanya ke sebuah bidan di kawasan Klender. Dari bidan tersebut, AA direkomendasikan ke Rumah Sakit Bunda Aliya di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Namun, pada saat itu, pihak keluarga tak kunjung membawa buah hatinya itu. Kemudian, pada hari Jumat (11/10/2013), tubuh AA kembali mengalami panas yang sangat tinggi. Kali ini, pihak keluarga membawanya ke rumah sakit sekitar pukul 09.00. Sesampainya di rumah sakit, AA langsung dimasukkan ke ruang ICU untuk mendapatkan perawatan intensif. Namun, sekitar pukul 10.15, nyawa AA tak dapat tertolong.

Dokter yang menangani AA meyadari adanya ketidakwajaran dalam kematian bayi ini. AA mengalami luka di bagian anus dan kemaluannya. Sontak, kejadian ini disampaikan kepada keluarga untuk kemudian dilaporkan ke polisi. Informasi tersebut lalu ditindaklanjuti oleh unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Jakarta Timur. Hari ini AA telah dimakamkan sekitar pukul 12.00 siang di TPU Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com