JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaku pembunuhan terhadap Holly Angelia (38) mengaku memilih skenario terakhir dengan menghabisi wanita tersebut di kamarnya, lantai 9 Menara Ebony, Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, Senin (30/9/2013). Pelaku sempat mempertimbangkan cara lain, yakni dengan menyantet ataupun merampok korban hingga mati.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, alternatif terakhir itu dipilih karena dianggap lebih efektif. "Dipilih alternatif terakhir, tapi tidak mulus karena ada satu tersangka yang jatuh. Dari situ terungkap semua," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jumat (18/10/2013).Polisi sejauh ini sudah menetapkan enam orang tersangka dalam kasus ini, yakni GS, SH, AL (ketiganya sudah ditahan), PG dan R (buron), serta EY (tewas). GS merupakan suami siri Holly yang memerintahkan kelima tersangka lain. Adapun SH merupakan sopir rental yang sering mengantarkan GS. SH bertugas merekrut empat tersangka lain.
Niat ingin membunuh Holly disampaikan GS kepada SH karena GS sudah tidak tahan dengan rongrongan Holly. Menurut GS, Holly meminta dibelikan rumah dan mobil serta meminta agar GS bercerai dari istri sahnya.
"Sering bersama (GS dan SH) sehingga tercipta hubungan emosional, termasuk pemikiran-pemikiran pribadi (untuk membunuh Holly)," ujar Rikwanto.
Dalam eksekusi pembunuhan, EY dan R berperan sebagai eksekutor. Adapun AL mengawasi situasi lingkungan sekitar dan PG membuntuti aktivitas Holly sebelumnya.
Eksekusi menjadi berantakan karena ketika EY dan R menyergap Holly di dalam kamarnya, Holly sedang menelepon ibu asuhnya. Teriakan Holly kemudian didengar ibu asuhnya yang kemudian menghubungi petugas keamanan apartemen.
Saat petugas keamanan apartemen mendatangi kamar Holly, EY dan R panik dan berusaha kabur dari balkon kamar Holly setinggi sekitar 20 meter dari dasar tanah. Mereka melompat ke sebuah kamar di lantai delapan dengan menggunakan sehelai handuk. R berhasil turun, tetapi EY jatuh dan akhirnya tewas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.