Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Manggas Rudi Siahaan mengatakan waduk-waduk itu akan dinormalisasi hingga akhir tahun ini. "Kita targetkan pada akhir Desember rampung, agar bisa menampung air dan mengurangi banjir di Jakarta," kata Manggas, saat dihubungi, di Jakarta, Senin (4/11/2013).
Normalisasi itu, kata dia, untuk mengembalikan fungsi menjadi wadah penampung air. Jumlah waduk yang akan dinormalisasi itu masih sedikit. Sebab, DKI memiliki 76 buah waduk dengan luas total keseluruhan mencapai 502 hektar. Paling banyak terdapat di Jakarta Utara seluas 225 hektar, Jakarta Timur seluas 163 hektar, Jakarta Selatan ada 88 hektar, Jakarta Barat ada 15,5 hektar, dan Jakarta Pusat seluas 10,5 hektar.
Kondisi waduk-waduk yang ada di Jakarta itu pun bervariatif. Ada yang masih berfungsi sebagai penampung air hujan dengan baik, ada yang sudah mengalami pendangkalan kurang dari tujuh meter, dan ada juga waduk yang dipenuhi tumbuhan eceng gondok, endapan, dan bangunan liar. Sementara 12 waduk yang dinormalisasi tahun ini, merupakan yang menjadi prioritas utama.
"12 Waduk itu kondisinya sangat memprihatinkan, dipenuhi lumpur dan eceng gondok," kata Manggas.
Adapun 12 waduk yang dinormalisasi itu, antara lain Waduk Bojong, Waduk Sunter, Waduk Teluk Gong, Waduk Situ Lembang, Waduk Melati, Waduk Rawa Babon, Waduk Cengkareng, Waduk Grogol, Waduk Pegangsaan II, Waduk Bujana Tirta, Waduk Ria-Rio, dan Waduk Tomang Barat.
Untuk anggaran normalisasi, ujar dia, akan menyesuaikan dengan kondisi dan luas waduk yang akan dinormalisasi. Setiap waduknya, dapat menghabiskan anggaran Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.