Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Wanita Misterius" di Lidah Api Monas...

Kompas.com - 22/02/2014, 08:07 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketika menyebut nama Monumen Nasional atau Monas, yang terbayang di kepala adalah sebentuk tugu menjulang berpuncak lidah api emas. Orang juga bisa tegas mengatakan Monas ada di Jakarta, berlokasi tepat di seberang Istana Negara.

Ada banyak rincian lain bisa disebutkan. Namun, tak banyak yang tahu bahwa pada salah satu sisi lidah api di puncak Monas itu ada sosok "wanita misterius".

Keberadaan "wanita misterius" di lidah api Monas hanya tampak dari sisi tertentu. Penampakan tersebut bisa dilihat dari arah kantor Presiden Republik Indonesia.

Dari arah utara Monas, lidah api itu terlihat seperti sosok perempuan yang sebagian rambutnya tersanggul pada bagian atas dan tergerai panjang di sisi samping.

Lidah api berbobot 14,5 ton dan disepuh emas sebanyak 50 kilogram tersebut seolah membentuk sosok perempuan sedang bersimpuh dengan wajah tertunduk. Tak ada catatan pasti apakah bentuk itu memang bagian dari desain atau bukan.

"Kalau diperhatikan dari arah tertentu akan tampak seperti itu memang," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Arie Budhiman kepada Kompas.com, Sabtu (22/2/2014). Namun, dia pun tak bisa memberi keterangan lebih lanjut soal sosok itu.

Bahkan, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Monas Rini Haryani juga tidak mengetahui asal-usul keberadaan bentuk perempuan itu di Monas. Rini yang juga menjadi Kepala Museum Monas ini mengaku hanya mendengar cerita dari orang-orang soal sosok di lidah api tersebut.

Namun, Rini mengaku dia belum pernah memastikan sendiri penampakan sosok tersebut. "Saya dengar memang bentuknya menyerupai wanita jika dilihat dari teras atau lobi Istana, apalagi pas malam hari. Tapi, saya itu enggak tau maknanya," ujar dia.

Rini menduga, kalau benar bentuk itu memang disengaja ada di sana, sosok tersebut merupakan permintaan khusus dari Presiden Soekarno, presiden pertama Indonesia dan penggagas Monas. "Pak Karno kan senang dengan keindahan wanita," ujar dia.

Beberapa waktu lalu, lanjut Rini, cerita wanita misterius di Monas sempat mampir di telinga mantan duta besar negara tetangga. Sang mantan duta besar itu pun berniat memotret penampakan wanita tersebut untuk membuktikan memang bentuk itu benar-benar ada.

Sayangnya, hingga sang mantan duta besar pulang kembali ke negara asalnya, Rini tak tahu apakah foto itu jadi dibuat. Sebelumnya, Rini mendapat janji akan mendapat salinan foto bila sosok itu jadi diabadikan.

"Maaf, saya belum bisa kasih info akurat. Tapi, akan saya cari, kalau ada file-nya, akan saya sampaikan. Mudah-mudahan akan terjawab," imbuh Rini.

Sejarah mencatat, Monumen Nasional didirikan pada 17 Agustus 1961. Tujuan pendirian Monas adalah untuk mengenang perjuangan dan semangat revolusi kemerdekaan.

Pembangunan Monas melibatkan tiga arsitek. Mereka adalah Frederich Silaban, Soedarsono, dan Rooseno. Tonggak ini memiliki tinggi 132 meter, dengan seluruh bagian "tiang" berlapiskan marmer.

Satu elevator berkapasitas 11 orang ada di dalam tugu itu. Menggunakan elevator tersebut, pengunjung akan sampai ke sebuah pelataran berukuran 11 x 11 meter, di ketinggian 115 meter. Posisi penampakan perempuan misterius di lidah api Monas, tepat berada di atas pelataran ini.

Dari pelataran tersebut, seluruh penjuru Kota Jakarta akan membentang di depan mata. Ketika melihat sisi utara Monas, bisa jadi saat itu pengunjung mendapat satu lagi teman penikmat pemandangan kota, perempuan misterius di lidah Monas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com