Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Mau Kasus Bus Rusak Terulang, Basuki Minta Perusahaan Uji Coba ERP

Kompas.com - 26/02/2014, 16:34 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meminta perusahaan yang menawarkan sistem dan peralatan electronic road pricing (ERP) untuk menguji coba sistem tersebut sebelum lelang digelar. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, upaya ini dilaksanakan sebagai antisipasi agar kejadian rusaknya komponen bus gandeng transjakarta dan bus kota terintegrasi bus transjakarta (BKTB) tidak terulang kembali. Semua uji coba memakai biaya dari perusahaan tersebut, bukan dari Pemprov DKI Jakarta.

"Ada (perusahaan) dari Swedia, Norwegia, Amerika, dan lokal. Yang pasti, mereka harus lakukan uji coba dulu dan pakai duit mereka," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Rabu (26/2/2014).

Uji coba ini dilaksanakan untuk melihat apakah perusahaan tersebut memenuhi syarat untuk mengikuti tender pengadaan peralatan ERP. Selain itu, hal itu juga untuk melihat kualitas dari sistem dan peralatan yang ditawarkan. Pemprov DKI Jakarta tidak akan gegabah melakukan tender jika pada akhirnya pemenang tender tidak dapat menghasilkan sistem sesuai dengan harapan Pemprov DKI.

"Sekarang Anda pasang dulu barang Anda, baru tender. Kita akan lihat sudah cocok atau belum mereka ikut tender," ujar Basuki.

Penerapan ERP merupakan salah satu langkah Pemprov DKI dalam menanggulangi kemacetan. Sistem jalan berbayar di Ibu Kota itu memiliki dasar hukum Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2012 tentang Pemungutan Retribusi Kendaraan Bermotor yang ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Infrastruktur yang akan disiapkan meliputi mesin electronic law enforcement, gerbang ERP, dan alat on board unit (OBU). Alat OBU ini akan dipasang di setiap mobil dan motor, berbentuk kotak kecil dan dilengkapi kartu seperti anjungan tunai mandiri.

ERP ditargetkan dapat dilaksanakan pada kuartal pertama tahun ini atau setelah Maret 2014. Tahap pertama penerapan ERP akan diberlakukan di kawasan penerapan 3-in-1 dan Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan. Kawasan itu dipilih sebagai lokasi penerapan ERP karena dikelilingi oleh tiga koridor bus transjakarta, yaitu Koridor I (Blok M-Kota), Koridor VI (Kuningan-Ragunan), dan Koridor IX (Pinangranti-Pluit). Adapun rencana tarif ERP sekitar Rp 21.072 per kendaraan untuk sekali lewat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com