Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boy Sadikin: Bicara Wagub, Gerindra seperti Ingin Jokowi Jadi Presiden

Kompas.com - 18/03/2014, 19:37 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Boy Sadikin, mengatakan, partainya belum memikirkan calon wakil gubernur DKI Jakarta jika Gubernur Joko Widodo terpilih sebagai presiden RI dan Wagub Basuki Tjahaja Purnama menggantikan posisinya. 

Oleh karena itu, ia juga tidak memusingkan imbauan Ketua Fraksi Partai Gerindra Sanusi yang akan memasukkan nama calon wakil gubernur dari Partai Gerindra sebagai pengganti Basuki.

Boy menilai, karena sudah membicarakan calon wagub, Gerindra seolah menginginkan Jokowi terpilih menjadi presiden, meskipun partai itu sudah memiliki calon presiden sendiri, Prabowo Subianto.

"Kalau mereka (Gerindra) sudah ribut membicarakan calon wagub yang mendampingi Ahok (Basuki). Simpelnya, mereka mau Jokowi cepat-cepat jadi presiden. Kami saja belum membicarakan," kata Boy kepada wartawan, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (18/3/2014).

Putra mendiang Ali Sadikin itu mengatakan, PDI Perjuangan masih memikirkan pemenangan pemilu legislatif (pileg) pada 9 April 2014.

Boy, yang juga Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta itu, menjelaskan bahwa fraksi dan Dewan Pengurus Daerah (DPD) tidak pernah memikirkan calon wagub pengganti Basuki. Sebab, keputusan calon wagub nantinya diputuskan oleh Dewan Pimpinan Pusat PDI-P.

Dia menjelaskan lebih lanjut, selama pileg, Jokowi tidak mengundurkan diri dari jabatannya sebagai gubernur. Jokowi hanya mengambil cuti. Lagi pula, Jokowi belum tentu menang dalam Pilpres 2014. Apabila Jokowi masih menjabat sebagai gubernur, maka jabatan wakil gubernur juga masih dipegang oleh Basuki.

Namun, Boy tak mempermasalahkan apabila Partai Gerindra mengambil posisi gubernur dan wakil gubernur di DKI Jakarta.

"Begini deh analoginya, bendera itu kan warna merah putih, merahnya di mana? Di atas kan? Putihnya di bawah. Kayak Partai Demokrat bilang, awan biru terus di atas dan Partai Golkar bilang padi telah menguning," kata Boy.

Boy menjelaskan, merah merupakan warna dominan PDI-P, sementara putih adalah warna Gerindra.

Perlu diketahui, berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, disebutkan bahwa wakil kepala daerah menggantikan kepala daerah sampai habis masa jabatannya, apabila kepala daerah meninggal dunia, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya selama enam bulan secara terus-menerus dalam masa jabatannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com