Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Surat Tembusan untuk Jokowi dari Dinas PU

Kompas.com - 02/05/2014, 14:15 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


DKI JAKARTA, KOMPAS.com
 — Segala surat yang dilakukan kepala dinas di DKI seharusnya ditembuskan kepada atasannya, yakni Gubernur DKI Jakarta. Namun, Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta tidak mengirimkan surat tembusan kepada Gubernur DKI Jakarta dalam surat pengajuan meminta pendampingan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta Inspektorat DKI untuk pelaksanaan megaproyek Jakarta Emergency Dredging Initiatives (JEDI).

Dalam surat rekomendasi yang diterima wartawan, Kepala Dinas PU DKI Jakarta Manggas Rudy Siahaan meminta pendampingan dalam pelaksanaan tiga proyek, yakni JEDI, swakelola pembangunan sarana prasarana pengendali banjir, dan manajemen konstruksi pembangunan tanggul laut raksasa untuk mendukung program National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).

Surat dengan Nomor 4406/-1712.2 kepada BPKP per tanggal (7/4/2014) lalu, tidak ditembuskan kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Kejanggalan itu juga terdapat pada surat rekomendasi kepada Inspektorat DKI bernomor 1555/1712.2, dan telah ditandatangani Manggas pada 20 Februari 2014 lalu.

Daftar tembusan di dalam surat itu hanya Wakil Gubernur DKI, Pelaksana Tugas (Plt) Sekda, Asisten Sekda bidang Pembangunan, Kepala Biro Sarana dan Prasarana DKI, Wakil Kepala Dinas PU DKI, Sekretaris Kepala Dinas PU DKI, dan Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air Dinas PU DKI. 

Surat itu juga dilengkapi dengan lampiran proyek-proyek multiyears (tahun jamak) lainnya. Seperti pembangunan pompa waduk Ria Rio dan Saluran IKIP sebesar Rp 55 miliar, JEDI paket I Rp 270,5 miliar, JEDI paket 4 Rp 395 miliar, JEDI paket 7 Rp 302 miliar, pembangunan sarana prasarana pengendali banjir Rp 80 miliar, pembangunan parkir air dan sumur resapan Rp 10 miliar, pembangunan sistem pompa Hailai Marina Rp 623 miliar, pembangunan sistem pompa Kamal Rp 934,5 miliar, pembangunan sistem pompa Sentiong Ancol Rp 623 miliar, pembangunan sistem pompa Karang Rp 534 miliar, pembangunan sistem pompa Angke Rp 1,4 triliun, pelaksanaan pembangunan tanggul untuk mendukung tanggul raksasa Rp 2,5 triliun. Seluruh anggaran tersebut dibagi menjadi tiga tahun, mulai dari tahun 2014 hingga 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com