Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya KJS, Seharusnya Fauzan Dipermudah

Kompas.com - 09/05/2014, 16:21 WIB
Nadia Zahra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Ermawati menjenguk Muhammad Fauzan Saputra (11 bulan), batita peserta Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang menderita radang selaput otak atau meningitis di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat.

"Kondisi Fauzan saat ini komposmentis atau mulai siuman. Jadi sudah ditangani dengan benar oleh dokter anaknya. Sekarang masih diinfus, ya kita tunggu saja berkembangan keadaannya yah," ucap Dien kepada wartawan di lobi RSUD Tarakan, Jumat (9/5/2014).

Ia menilai bahwa anak ketiga dari pasangan Sadiyah dan Marzuki tersebut bukan ditolak oleh beberapa rumah sakit dengan berbagai alasan, termasuk ditolak karena kepersertaan KJS, melainkan harus mengikuti proses rujukan. Karena pada beberapa puskesmas dan rumah sakit di Jakarta dalam hal ketersediaan peralatan dan laboratorium masih minim.

"Dia (Fauzan) saat di Rumah Sakit Budi Kemuliaan memang tidak tertampung karena keterbatasan alat dan sebagainya. Kemudian pindah ke Rumah Sakit Royal Taruma," ujar Dien menjelaskan.

"Pada saat dicarikan rumah sakit lain, pamannya yang mencarikan, jadi bukan Fauzan lantas digendong sana-sini begitu. Dia tetap di Budi Kemuliaan dulu sebelum mendapat kamar di rumah sakit Royal Taruma itu," terangnya kepada Kompas.com.

Dien sempat menyayangkan pihak Rumah Sakit Royal Taruma, Jakarta Barat, karena telah menarik biaya kepada orangtua pasien sebesar Rp 17 juta sebagai uang muka perawatan Fauzan. Padahal, ia terdaftar mendapat jaminan kesehatan dari KJS dan seharusnya dipermudah.

"Saya akan tegor rumah sakit itu. Kan Fauzan ini datang dengan membawa KJS, jadi prinsipnya dia bukan pasien umum, melainkan pasien KJS atau BPJS. Jadi, setiap pembayaran akan dibayarkan melalui BPJS tersebut. Masalah uang sudah disetor, nanti saya minta Rp 17 juta itu agar dikembalikan ke orangtua Fauzan," tegas Dien usai menjenguk Fauzan di ruang Melati lantai 5 RSUD Tarakan, Jakarta Pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com