Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gencar Bangun Infrastruktur Transjakarta, Halte APTB Terabaikan

Kompas.com - 23/05/2014, 07:48 WIB
Jessi Carina

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com – Dinas Perhubungan Kota Bekasi sedang gencar membangun infrastruktur halte untuk rute baru Transjakarta Pulogadung-Bekasi, namun halte Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) yang sudah ada sejak lama di Bekasi malah terabaikan hingga saat ini.

“Kalau untuk APTB, polanya memang berbeda dengan transjakarta karena dia itu kan punya rute yang berbeda. Saat ini kita sudah punya enam halte APTB. Memang belum optimal. Ini harus dievaluasi,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Sopandi Budiman di Plaza Kota Bekasi, Jumat (23/05/2014).

Sopandi mengatakan pihaknya sedang berusaha agar setiap bus APTB dapat berhenti di halte-halte yang telah disiapkan. Yang terjadi selama ini adalah bus APTB tidak menaikkan dan menurunkan penumpang di halte yang sudah tersedia. Hal itu malah dilakukan di pinggir jalan seperti bus-bus biasa.

Sopandi mengatakan akan memanggil operator halte untuk membenahi masalah ini. Menurut Sopandi, halte tersebut terbengkalai karena bus APTB masih sepi peminat. Dari empat rute trayek yang disediakan, hanya satu trayek yang menjadi favorit masyarakat yaitu trayek Bekasi - Tanah Abang.

Sopir bus pun menjadi jarang berhenti di halte tersebut karena seringkali tidak ada penumpang. Halte APTB di Bekasi di antaranya berada di Terminal Bekasi, Jalan Cut Meutia, Jalan Joyo Martono, dan Jalan Ahmad Yani.

Saat ini, hanya halte Terminal Bekasi yang beroperasi. Halte tersebut melayani empat rute dari Bekasi yang disediakan oleh APTB. Rute ini diantaranya adalah Bekasi-Tanah Abang, Bekasi-Bundaran HI, Bekasi-Dukuh Atas, dan Bekasi-Pulogadung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com