Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpukan Penumpang di Stasiun Bekasi Masih Terjadi

Kompas.com - 06/06/2014, 13:12 WIB
Jessi Carina

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com – Lima hari pasca-perubahan jadwal kereta api, penumpukan penumpang di Stasiun Bekasi masih sering terjadi, khususnya pada pagi hari ketika warga akan berangkat bekerja.

Wakil Kepala Stasiun Bekasi, Andri, mengakui bahwa penumpukan penumpang terjadi selama sekitar 1 jam. Namun hal itu disebabkan adanya keterlambatan KA dari Stasiun Manggarai.

“Ya, tadi pagi memang sempat ada penumpukan. Tapi itu karena imbas dari Stasiun Manggarai. Ada keterlambatan dari sana jadi masuk Stasiun Bekasi juga terlambat. Di Stasiun Bekasi gak ada masalah sebenarnya,” ujar Andri saat ditemui di Stasiun Bekasi, Jumat (6/6/2014).

Pihaknya menolak disalahkan sepenuhnya soal penumpukan tersebut. Andri mengatakan semua keterlambatan yang terjadi di Stasiun Bekasi pasti merupakan imbas dari keterlambatan ataupun gangguan di stasiun lain.

Andri menambahkan pihaknya telah melakukan pengawasan rutin terhadap arus kereta api tiap pagi. Dirinya diwajibkan untuk membuat laporan soal keterlambatan ataupun gangguan yang terjadi di Stasiun Bekasi tiap hari.

“Kami setiap pagi sampai jam 10 selalu pantau terus itu arus kereta. Nanti direkapitulasi untuk laporan,” ujarnya.

Seperti diketahui, ada penambahan perjalanan kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek dengan menetapkan Grafik Perjalanan Kereta (Gapeka) yang mulai berlaku 1 Juni 2014. Gapeka merupakan perubahan dari tahun 2013 setelah jalur rel ganda di lintas utara Pulau Jawa rampung.

Dengan selesainya rel ganda, waktu tempuh kereta api jarak jauh (KAJJ) dari Jakarta maupun menuju Jakarta melalui jalur utara dapat dipersingkat.

Sejak 1 Juni, ada penambahan perjalanan kereta menjadi 645 perjalanan kereta dari yang sebelumnya 589 perjalanan untuk setiap harinya. Perjalanan KRL Jabodetabek tersebut beroperasi pada 56 loop, yakni dilayani dengan 56 rangkaian kereta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com