Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelantikan Pimpinan DPRD DKI Tertunda, Jokowi Kena Imbasnya

Kompas.com - 22/09/2014, 11:50 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Meski telah resmi ditetapkan, pelantikan pimpinan DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019 terancam tertunda dari yang seharusnya dilakukan pada Senin (22/9/2014) ini.

Penyebabnya adalah belum turunnya surat keputusan (SK) pimpinan dari Kementerian Dalam Negeri. "Sampai sekarang SK pimpinan DPRD dari Kemendagri belum turun," ujar ketua sementara DPRD DKI Jhonny Simanjuntak, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin siang.

Menurut Jhonny, belum turunnya SK pimpinan dari Kemendagri tidak hanya membuat tertundanya pelantikan pimpinan, tetapi juga menunda rapat paripurna lainnya. Meski demikian, Jhonny yakin SK dari Kemendagri tetap akan segera turun.

Penundaan ini berimbas pula bagi presiden terpilih Joko Widodo. Penundaan tersebut turut menunda rapat paripurna pengunduran diri Jokowi sebagai Gubernur DKI. [Baca: Pengunduran Diri Jokowi Pun Semakin Mundur]

Jhonny memprediksi pelantikan akan dilakukan pada pekan depan. "Paling lambat minggu depan," kata politisi PDI Perjuangan itu.

Nama-nama pimpinan definitif DPRD DKI Jakarta telah diumumkan pada Selasa (16/9/2014) pekan lalu. Jabatan ketua ditempati Prasetyo Edi Marsudi (PDI-P), sedangkan keempat wakilnya adalah Mohammad Taufik (Gerindra), Triwisaksana (PKS), Abraham Lunggana (PPP), dan Ferrial Sofyan (Demokrat).  

Para pimpinan DPRD dipilih lewat mekanisme penunjukan langsung yang dilakukan oleh partainya masing-masing. Kelima nama pimpinan merupakan para kader partai yang menempati posisi lima besar untuk wilayah DKI Jakarta pada Pemilu Legislatif 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com