Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Tangerang Bakal Lapor ke Jokowi soal Penutupan Pintu M1

Kompas.com - 14/10/2014, 14:27 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com — Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyiapkan surat untuk presiden terpilih Joko Widodo terkait penutupan pintu M1 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, yang dikeluhkan masyarakat.

"Kita akan laporkan kepada presiden (terpilih Jokowi) mengenai penutupan pintu M1 Bandara Soekarno-Hatta karena juga dikeluhkan masyarakat," kata Arief di Balaikota Tangerang, Selasa (14/10/2014).

Arief berharap Jokowi nantinya bisa membantu mengenai penataan Bandara Soekarno-Hatta. Harapannya, keberadaan bandara di Kota Tangerang itu bisa menunjang ekonomi dan kesejahteraan warga.

Petisi penolakan penutupan pintu M1 oleh masyarakat melalui media sosial membuktikan bahwa masyarakat merasakan dampak dari penutupan pintu M1.

"Sejak awal, saya sudah menolak penutupan pintu M1 sebab sarana pendukung yang belum siap dan terkesan tegesa-gesa," ujarnya.

Pemkot telah mengusulkan agar dibuka akses jalan pembangunan 3 dan langsung menuju perimeter selatan. Hal itu bisa mengurangi jarak menjadi empat kilometer dibandingkan saat ini yang mencapai 15 kilometer dari awalnya enam kilometer.

Bahkan, beberapa maskapai penerbangan pun mengeluhkan penutupan pintu M1 karena hal itu menyebabkan kemacetan di bundaran sekitar kawasan bandara. Karena itu, Arief telah meminta kepada Dishub untuk mengidentifikasi titik kemacetan akibat penutupan pintu M1, seperti di Rawabokor dan Selapajang, lalu menunggu janji PT Angkasa Pura II untuk melakukan pembahasan bersama dan evaluasi terhadap uji coba penutupan pintu M1.

Solusi lainnya, Arief juga akan mendorong percepatan pembangunan JORR untuk mengurangi kemacetan. "Kita akan dorong pembangunan jalan nasional seperti JORR," katanya.

Sejak hari Selasa (7/10/2014), pintu M1 Bandara Soekarno-Hatta resmi ditutup dan kendaraan dialihkan melalui jalur perimeter selatan dan utara. Kepala Seksi Teknik Lalu Lintas Dishub Kota Tangerang Tri Wibowo mengatakan, penutupan pintu M1 menimbulkan kemacetan di Rawabokor akibat terjadinya lonjakan kendaraan tanpa diimbangi dengan infrastruktur.

Sementara itu, Yudis Tiawan, Humas dan Protokol PT Angkasa Pura II, mengatakan, penutupan pintu M1 masih dalam tahap uji coba dan akan terus dievaluasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com