Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian Warga Waduk Pluit Mengaku Sudah Terima Uang Kerahiman

Kompas.com - 31/10/2014, 15:18 WIB
Desy Selviany

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Beberapa warga yang tinggal di pinggiran Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, khususnya di Blok E, F, dan G sudah menerima uang kerahiman serta kunci rusun yang di keluarkan oleh pemerintah DKI Jakarta.

Hal ini di ungkapkan oleh Ade (49) warga Blok G Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. "Sudah, saya menerima Rp 7,5 juta untuk rumah dua pintu dan dua kunci rusun yang diantarkan langsung oleh pihak pemerintah Selasa kemarin," jelas Ade kepada Kompas.com, Jumaat (31/10/2014).

Menurut Ade memang tidak semua warga yang terkena proyek penggusuran itu mau sepakat dengan tawaran yang pemerintah berikan. Baru sekitar 25 persen warga yang menyepakati dengan uang kerahiman yang ditawarkan pemerintah. Yang lain belum menyetujui tawaran yagn ditawarkan Pemerintah Provinsi DKI.

Ade berpendapat, warga yang menolak uang kerahiman itu menginginkan uang ganti rugi sebesar nilai bangunan dan rusun. Padahal pemerintah hanya memberikan uang sebesar 25 persen dari nilai jual objek pajak (NJOP). Selain itu sebagian besar warga yang menolak memang memiliki atau menjalankan usaha di tempat itu.

Ade sendiri memutuskan untuk menerima uang kerahiman itu daripada tidak mendapat uang penggantian sama sekali.

"Lebih baik ikuti prosedur kalau saya, karena yang sudah-sudah dari pada nantinya pemerintah berubah pikiran malah ujung-ujungnya gak dapet apa-apa," ujar Ade.

Selain Ade, Edah (30) warga blok G Waduk Pluit yang terkena imbas dari penggusuran juga menerima tawaran yang diberikan oleh pemprov DKI. Dia mengaku sudah menerima uang sebesar Rp 4 juta pada Rabu (29/10/2014). "Mendingan diambil ajalah. Daripada nanti digusur paksa nangis-nangis," ucap dia.

Endah mengaku mendapatkan satu kunci rusun dan uang sebesar Rp 4 juta untuk rumah satu pintu. Menurut Edah tawaran pemberian uang kerahiman jauh lebih baik dibandingkan tidak dapat sama sekali.

Karena sudah menerima uang itu, Ade dan Edah mengaku siap jika diminta kapan saja. "Ya kita siap kapan aja pemerintah minta pindah, toh itu juga memang sudah kewajiban," jelas dia.

Saat dikonfirmasi, Ketua RT Blok E, F, dan G, Syahroni, mengaku belum mendapat informasi tentang warga yang sudah menerima uang kerahiman.

"Aduh tanya ke warganya langsung yah, kita engak tahu kalau masalah kayak gitu, kita belum dengar kabar," ucap Syahroni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Gibran Rakabuming Sumbang Sapi Seberat 500 Kg ke Masjid Agung Al-Azhar

Gibran Rakabuming Sumbang Sapi Seberat 500 Kg ke Masjid Agung Al-Azhar

Megapolitan
Habis Isi Bensin, Motor Pedagang Tahu Bulat Hangus Terbakar di Pamulang

Habis Isi Bensin, Motor Pedagang Tahu Bulat Hangus Terbakar di Pamulang

Megapolitan
Mendiang Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Puluhan Tahun Tak Dapat Bantuan gara-gara Tak Urus Administrasi

Mendiang Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Puluhan Tahun Tak Dapat Bantuan gara-gara Tak Urus Administrasi

Megapolitan
Ingin 'Naik Kelas', Pemilik Konfeksi di Tambora Harap Ada Binaan dari Pemerintah

Ingin "Naik Kelas", Pemilik Konfeksi di Tambora Harap Ada Binaan dari Pemerintah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com