Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubu Pristono: Masuk Rumah dengan Memanjat Pagar, Kejaksaan "Show Up"

Kompas.com - 16/11/2014, 20:10 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penasihat hukum mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono, Wa Ode Nur Zainab, menyayangkan penggeledahan yang dilakukan penyidik Kejaksaan Agung di rumah kliennya di Kompleks Liga Mas Blok F/6 RT 08 RW 04 Kelurahan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (13/11/2014) lalu.

"Pihak Kejaksaan memasuki rumah dengan cara memanjat pagar dan masuk lewat lorong pembuangan. Tampak sekali petugas show up, seolah-olah upaya paksa karena tidak ada iktikad baik dari pemilik rumah untuk menerima para petugas tersebut," kata Zainab dalam keterangannya kepada Kompas.com, Minggu (16/11/2014).

Zainab menjelaskan, saat penggeledahan, hanya ada asisten rumah tangga. Seharusnya, lanjut dia, penyidik Kejaksaan Agung sebelumnya menghubungi petugas rutan dan berbicara dengan Pristono untuk menggeledah rumah. [Baca: Kejaksaan Agung Sita Dua Apartemen Milik Udar Pristono]

Hal tersebut, lanjut dia, lebih manusiawi dan tidak mempermalukan Pristono beserta keluarganya. Adapun dokumen akta jual beli aset yang disita Kejagung, kata Zainab, adalah harta warisan orangtua Pristono.

"Dokumen-dokumen itu juga sudah disampaikan di hadapan penyidik beberapa waktu lalu saat membuat berita acara pemeriksaan," kata Zainab. [Baca: Kejagung Sita Aset Udar Pristono di Luar Jakarta]

Kemudian, barang lain yang disita dari penggeledahan itu adalah kuitansi pembayaran sejumlah kebutuhan rumah tangga, fotokopi KTP Pristono dan istrinya Lieke Amalia, telepon seluler Lieke, telepon seluler asisten rumah tangga, dan lainnya.

Menurut dia, barang-barang yang disita tidak berhubungan dengan kasus hukum yang menjerat Pristono, yaitu penyalahgunaan anggaran pengadaan bus transjakarta dan bus sedang pada tahun anggaran 2013.

"Semua barang yang disita dari rumah klien kami, tidak ada satu pun yang terkait dugaan korupsi dan TPPU (tindak pidana pencucian uang) tersebut," kata Zainab.

Penyidik Kejaksaan Agung menggeledah beberapa tempat yang diduga terkait dugaan tindak pidana korupsi dan pencucian uang oleh Udar Pristono. Kejagung juga menyita dua apartemen di Menara Kasablanka, Jakarta, milik Pristono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com