Saat razia preman dan pengamen dilakukan oleh jajaran Polsek Senen di kawasan Senen, Galur, Jalan Letjend Suprapto, dan Kramat pulo, Jakarta Pusat, Selasa (6/1/2015) tadi siang, polisi mengamankan mereka bersama 21 orang lainnya. Sehingga total preman dan pengamen yang tertangkap adalah 23 orang.
Sekitar pukul 11.00, sekitar 30 personel polisi melakukan penggeledahan preman-preman di kawasan Senen. Lantas mereka menemukan sebilah pisau berukuran kecil yang disimpan di celana dalam Riki.
Awalnya, Riki berkilah pisau tersebut digunakan untuk melindunginya dari palakan preman. Namun, alasan tersebut justru membuat polisi melayangkan tamparan di pipi kanannya. Selanjutnya, polisi juga menemukan pisau berukuran kecil di tas milik Sandy. Pria kurus yang tubuhnya dipenuhi tato itu pun berkilah pisau tersebut bukan miliknya.
Polisi yang geram langsung mengatakan, "Jelas-jelas ini tas kamu yang bawa. Pisau ini punya kamu bukan! Ngaku!" gertak salah satu petugas polisi. Alhasil kedua pemuda tersebut pun digiring polisi ke Polsek Senen.
Selain mereka, polisi juga menangkap preman dan pengamen yang kerap dilaporkan meresahkan masyarakat. Dini (24), pengguna transportasi umum yang ditemui di Terminal Senen mengakui, keberadaan preman dan pengamen yang berperilaku preman sangat meresahkan.
"Apalagi kalau sudah nodong-nodong pakai kekerasan begitu, mau enggak mau, kita (penumpang) terpaksa ngasih," kata warga Cempaka Putih ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.