Bertemu dengan pendemo, Lilik mengaku dirinya masih "saudara" dengan mereka. Hal ini merujuk pada latar belakang pendemo yang merupakan aktivis HMI.
"Saya sudah bicara dengan perwakilan dan saya ingin sampaikan kalau saya juga aktivis HMI. Orang tua saya mungkin kalian juga banyak yang kenal. Pokoknya, saya familiar sekali dengan HMI," ujar Lilik kepada pendemo.
Hal tersebut dinilai sebagai upaya pendekatan yang Lilik lakukan kepada pendemo. Kemudian, Lilik mengatakan Penertiban yang dilakukan oleh Kecamatan Menteng sudah sesuai dengan prosedur. Tidak ada penindakan yang membabi buta dalam penertiban tersebut.
Lilik juga meminta massa tidak terprovokasi dengan kejadian ini. Mengenai para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang diangkut dengan mobil Satpol PP, Lilik berjanji akan memperlakukan mereka dengan baik. (Baca: Sekelompok Orang Mengaku Aktivis HMI Bakar Pot di Kecamatan Menteng)
Dia mengatakan, di dalam mobil, para PMKS itu juga tidak diperlakukan semena-mena. Mereka diberi minum di dalam mobil. Selain itu, mereka juga dibawa ke tempat penampungan untuk diurus. Tempat antara laki-laki, perempuan, serta anak-anak pun akan dipisah.
"Saya juga perempuan jadi saya tahu cara memperlakukannya. Saya pasti lakukan yang terbaik," ujar Lilik.
Sebelumnya, dalam orasi, para demonstran mengklaim pihak Kecamatan Menteng tidak melakukan sosialisasi terlebih dahulu ketika melakukan penertiban. Mereka juga mengklaim penertiban dilakukan secara membabi buta.
Para PMKS yang dirazia diangkut oleh Satpol PP. Sehingga membuat para PKL ketakutan. Para demonstran juga meminta kepada Lilik untuk adil dalam melakukan penertiban.
Pantauan Kompas.com, puluhan polisi dan Satpol PP bersiaga melakukan penjagaan di Kantor Camat Menteng ketika aksi berlangsung. Padahal, aktivis mahasiswa yang melakukan demonstrasi hanya segelintir orang saja. Pegawai Negeri Sipil yang bekerja di Kecamatan Menteng pun juga keluar menyaksikan aksi tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.