Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Pengalihan Isu, Kisruh APBD DKI Harus Segera Diselesaikan

Kompas.com - 03/03/2015, 19:30 WIB
Tara Marchelin Tamaela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kisruh rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) DKI Jakarta yang melibatkan DPRD dan Pemprov DKI Jakarta diharapkan tidak menjadi sebuah pengalihan isu. Sebab, masih banyak isu-isu yang memerlukan perhatian publik.

"Saya pikir ada kasus-kasus besar yang harus mendapatkan prioritas dari publik. Jangan sampai kisruh DPRD dan Pemprov DKI Jakarta ini jadi pengalihan isu sehingga kasus lain tidak diperhatikan publik," kata Manajer Advokasi dan Investigasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Apung Widadi, Selasa, (3/3/2015).

Apung menambahkan, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memiliki peran untuk mencegah hal ini. Kemendagri didorong untuk memediasi DPRD dan Pemprov DKI Jakarta agar kisruh APBD tidak berlarut-larut.

"Kita mendorong Kemendagri untuk memediasi. Bukan intervensi, tetapi polemik ini jangan dijadikan polemik nasional yang menganggu kepentingan-kepentingan lain. Makanya harus cepat diselesaikan," ujar Apung.

Penyelesaian

Selain mendorong Kemendagri untuk mediasi DPRD dan Pemprov DKI Jakarta, penyelesaian kekisruhan APBD juga dapat dilakukan dengan mencoret anggaran siluman tahun 2015 dari APBD karena anggaran tersebut belum memasuki tahap pengesahan.

"Khusus APBD 2015 ya mending dicoret dan dialokasikan untuk yang lain," kata Apung.

Dia menjelaskan, anggaran siluman lebih baik dialokasikan untuk masalah kemiskinan dan pendidikan. Ia menuturkan, masih ada sekitar 300 ribu penduduk miskin di Jakarta yang membutuhkan dana tersebut.

Anggaran siluman sebesar Rp 12,1 triliun itu juga dapat dialokasikan untuk pembangunan jangka pendek dan jangka menengah DKI Jakarta.

Sementara untuk anggaran uninterruptible power supply (UPS) tahun 2013-2014, Apung mengungkapkan bahwa seharusnya telah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Bila sudah ditemukan kerugiannya, baru kemudian diproses oleh KPK. Selain itu, DPRD DKI Jakarta juga diminta untuk transparan terkait APBD, serta tidak menggunakan APBD sebagai ajang untuk mengembalikan modal dana kampanye mereka.

"Jangan sampai ini dijadikan kepentingan sesaat setelah pemilu. Kemarin habis-habisan uangnya kemudian ini ada motivasi mengembalikan dana kampanye," kata Apung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com