"Yang mundur tuh yang hamil eselon IV, dia sudah kirim surat kok. Dia bilang baru hamil kedua dan punya anaknya masih kecil. Dia di Dinas Kebersihan dan enggak sanggup setiap hari mesti di lapangan," kata Basuki, di Balai Kota, Rabu (18/3/2015).
Kendati demikian, lanjut Basuki, ia belum memutuskan nasib pejabat Dinas Kebersihan itu. Basuki masih akan memikirkannya lebih lanjut. [Baca: Ahok Sadar Banyak PNS yang Tak Tahan Bekerja di Bawah Tekanan]
Adapun alasan yang diungkapkan pegawai itu karena takut tidak dapat mengisi kinerja dalam evaluasi harian. Sehingga tunjangan serta kerja yang didapatkan pun tidak maksimal.
"Daripada enggak bisa isi poin dan dipecat, lebih baik dia mundur (dari jabatannya). Dia harap kalau anaknya sudah besar catatan kariernya masih baik," kata Ahok, sapaan Basuki.
Sebelumnya Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Agus Suradika mengungkapkan selama tiga bulan evaluasi PNS sejak perombakan massal 2 Januari lalu, belum ada pejabat yang distafkan.
Namun ada pejabat eselon yang mengundurkan diri. Selain ada pejabat yang mengundurkan diri, banyak pejabat eselon lain yang berminat mengundurkan diri. [Baca: Era Ahok, Banyak Pejabat DKI Ingin Mengundurkan Diri]
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.