Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diberi "Password E-budgeting" APBD, Ketua DPRD Janji Tak Nakal

Kompas.com - 19/03/2015, 13:43 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menjamin keamanan e-budgeting Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015 DKI. Dia berjanji seusai diberikan password oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. 

"Jadi, kalau anggota DPRD yang nakal atau ketua tim anggaran yang nakal, ada ID yang saya pegang. Pak Gubernur tinggal bilang ke saya. Saya tinggal nyari. Mereka juga enggak akan saya kasih masuk karena ini sifatnya transparan," kata Pras, sapaan Prasetio, yang didampingi anggota Banggar DPRD DKI, Syahrial, di Balai Kota, Kamis (19/3/2015).

Password e-budgeting yang diberikan Basuki kepada Pras ialah untuk mengunci anggaran yang dirasa tidak masuk akal. Basuki ingin mengembalikan fungsi pengawasan kinerja SKPD oleh DPRD yang selama ini hilang. Hanya saja, mereka tidak bisa meng-input anggaran, hanya bisa mengunci anggaran di e-budgeting.

Basuki yang berdiri di samping Pras pun menjelaskan, saat DKI belum menerapkan sistem e-budgeting, DPRD dan DKI sama-sama tidak mampu mengawasi puluhan ribu mata anggaran yang ada. Oleh karena itu, Basuki memberi password kepada Pras untuk memudahkan pengawasan serta penguncian anggaran.

"Kayak nangkep maling, ditangkap, terus dikunci. Dulu kan nangkep maling terus dilepas. Enggak apa-apa, (SKPD dan DPRD) 'main' saja, tapi nanti ditangkap, anggarannya dikunci dan digembok. Itu enaknya e-budgeting," kata Basuki. 

Dalam e-budgeting itu, juga akan ketahuan pihak mana yang mengunci anggaran dan jam berapa anggaran itu dikunci. Jadi, semua pembahasan anggaran dilakukan secara terbuka. Password e-budgeting baru dapat dipergunakan Pras seusai DKI mengembalikan dokumen RAPBD 2015 kepada Kementerian Dalam Negeri.

"Tunggu ini terisi, kami mau serahkan ke Kemendagri. Begitu mau dipakai, password-nya kami kasih," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com