"Harapannya kami betul-betul bisa dapat orang yang benar-benar mau kerja dan mengabdi. Selama ini kan masih (banyak pejabat) yang pintar main, pintar ngomong, saya sama Pak Jokowi saja masih ketipu. Mereka pintar ngomong tetapi pas diangkat jadi Kepala Dinas (kerjanya) enggak becus," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (18/3/2 015).
Apabila sebelumnya pemilihan pejabat melalui lelang jabatan dipilih dengan mekanisme proses tes. Seperti psikotes, wawancara, serta tes kompetensi dasar (TKD). Kini, Basuki mengubah mekanisme lelang jabatan.
Basuki menilai para pejabat dengan hasil kinerja mereka. Apabila pejabat itu berkinerja baik, maka jabatan itu dapat dipertahankan. Begitu pula sebaliknya.
"Jadi kalau lurah dan camat kerja di lapangan enggak jelas, kami bisa copot. Mekanismenya sekarang langsung output, jadi bukan tes masuk lagi. Kami lihat, selokan kamu beres enggak? pelayanan beres enggak? PTSP beres enggak? Jadi langsung nilai ujiannya di tiga poin itu," kata pria yang biasa disapa Ahok itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.