"Saya no comment-lah kalau soal itu," ujar Pras kepada Kompas.com, Senin (4/5/2015).
Sebelumnya, Taufik menyebut, saat ini hanya Fraksi PDI-P yang belum menentukan sikap untuk menggulirkan HMP. Padahal, beberapa pekan lalu, Fraksi PDI-P telah menyatakan bahwa mereka tidak mendukung bergulirnya HMP terhadap Ahok, sapaan Basuki. Pras mengaku keputusan itu merupakan instruksi dari ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri.
"Kalau Ibu (Megawati) tunjuk, semuanya diam. Pak Boy (Ketua DPD PDI-P Boy Sadikin) punya pemikiran lain, tetapi karena perintahnya Ibu, ya kita semua diam," ujar Prasetio, di Gedung DPRD, Selasa (21/4/2015).
Pras juga telah beberapa kali menyatakan akan berusaha membujuk koleganya di fraksi-fraksi untuk tidak berupaya menggulirkan HMP, apalagi berusaha memakzulkan Ahok. Sebab, ia menilai, upaya memakzulkan Ahok akan memakan waktu yang cukup lama. Selama waktu tersebut, ia tidak yakin akan terjadi kestabilan politik di Jakarta yang berpotensi menghambat proses pembangunan. Padahal, ujar Pras, kestabilan politik untuk lancarnya proses pembangunan dibutuhkan demi optimalnya kinerja anggota legislatif.
"Masa tiap hari kita isinya berantem aja. Kita kan wakil rakyat. Ayo kita kerja. Mengalah selangkah bukan berarti kalah 10 langkah," kata Sekretaris DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta ini.
Pras yakin, tanpa perlu menggulirkan HMP, Ahok akan bisa mengubah etikanya ke arah yang lebih baik. Sebab, kata Pras, Ahok sudah berjanji di hadapan Presiden Joko Widodo dalam pertemuan di Istana Merdeka, Selasa (14/4/2015).
"Malah di depan Presiden saya bilang, 'Hok, mulai sekarang jaga mulut dan etika lu'," ucap Pras menirukan perkataannya ke Ahok dalam pertemuan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.