Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekda DKI Sebut Penghapusan Jabatan Camat Masih Wacana

Kompas.com - 01/06/2015, 18:16 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah menilai penghapusan jabatan camat merupakan bagian dari reformasi birokrasi yang bertujuan menciptakan tata kelola birokrasi yang ramping, tetapi tetap kaya fungsi. Dia menyebut pelayanan yang tadinya biasa dilakukan di tingkat kantor kecamatan saat ini sudah bisa dilakukan di tingkat kantor kelurahan.

"Ini yang namanya reformasi birokrasi. Ramping struktur, kaya fungsi. Sekarang semua layanan kan ada di PTSP kelurahan. PTSP kecamatan juga ada, sedangkan PTSP kita di kota pun sudah melayani kita semua," ujar dia di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (1/6/2015).

Meski demikian, Saefullah menyebut rencana penghapusan jabatan camat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih sebatas wacana.

Sebab, bila ingin merealisasikannya, Pemprov DKI harus mengajukan terlebih dahulu revisi terhadap Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 yang mengatur tentang DKI Jakarta sebagai Ibu Kota NKRI.

Kalaupun ingin segera diterapkan, kata Saefullah, cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengosongkan jabatan tersebut.

Hal itu merunut pada cara yang saat ini dilakukan Pemprov DKI yang melakukan pengosongan terhadap jabatan wakil lurah.

"Harus ada undang-undangnya. Tetapi, kalau sekadar pengosongan jabatan, itu hak kita. Camat, wakil camat, sekcam, kasi, jabatan-jabatan itu kalau mau kita kosongkan posisi tidak masalah. Ada, tetapi sengaja tidak kita isi," ujar dia.

Gubernur Basuki Tjahaja Purnama sempat melontarkan wacana bahwa Jakarta tidak membutuhkan peran camat. Namun, ia menyebutkan, bila posisi camat dihilangkan maka lurah harus dapat berperan penuh dan melayani masyarakat dengan baik. [Baca: Rencana Ahok Hapus Jabatan Camat di Jakarta]

Peran camat, kata Basuki, dapat digantikan oleh sekretaris kota dan asisten wali kota. "Sekarang kami tanya, perlu enggak sih camat? Sebenarnya enggak perlu, kenapa mesti ada kantor camat? Lurah saja, asisten di kota yang membawahi supervisi mereka, tetapi sekali lagi itu masih bertahap ke depannya," kata dia, di Balai Kota, Kamis (28/5/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com