Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Enggak Mau Tahu, yang Dagang dan Parkir Liar di Tanah Abang Akan Ditindak Tegas!"

Kompas.com - 04/06/2015, 08:38 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Penertiban terhadap pedagang kaki lima (PKL) dan pengendara yang parkir sembarangan di kawasan Pasar Tanah Abang akan terus berlanjut. Hal itu ditegaskan oleh Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede.

"Enggak mau tahu, menjelang Lebaran atau bukan, yang melanggar, dagang di jalan-jalan dan yang parkir-parkir liar, akan kami tindak tegas," kata Mangara, Kamis (4/6/2015) pagi.

Menurut Mangara, penertiban yang dilakukan beberapa hari belakangan ini bukan cuma dalam rangka menyambut bulan Ramadhan. Penertiban memang dilakukan untuk merapikan kawasan Pasar Tanah Abang yang kerap macet dengan PKL dan kendaraan yang diparkir sembarangan sehingga memenuhi badan jalan. Belum lagi sopir angkutan umum yang mengetem di mana saja.

Mangara menegaskan, tidak ada kebijakan khusus bagi para pelanggar. Mereka akan dikenakan sanksi seperti biasa. Bahkan, yang masih bandel akan ditindak langsung di tempat. Sanksi tersebut berupa penyitaan barang dagangan bagi para PKL dan operasi cabut pentil bagi pengendara yang parkir sembarangan.

"Tidak ada alasan buat PKL dan parkir liar di Tanah Abang," kata Mangara.

Penertiban masih akan dilangsungkan pada hari ini. Tidak ada batas waktu yang ditetapkan untuk penertiban tersebut. Bahkan setelah Lebaran, Mangara mengatakan, penertiban akan terus dilakukan.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso mengaku telah menerjunkan 50 anggotanya sejak Senin (1/6/2015) untuk menertibkan kawasan Pasar Tanah Abang. Tindakan tersebut dilakukan untuk mensterilkan kawasan Tanah Abang dari PKL dan area parkir liar sesuai arahan dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

"Dari Senin kemarin, saya sudah kerahkan 50 personel menjaga kawasan itu dari PKL liar. Jadi, jelang puasa ini, kami akan razia tiga kali dalam seminggu di kawasan itu," ujar Kukuh, Rabu (3/6/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com