Salah satu orangtua murid, H, menjelaskan kronologi peristiwa yang terjadi pada Jumat (12/6/2015) lalu itu. Saat itu, anak H, D (10), bersama beberapa temannya sedang bermain bola di halaman sekolah.
Tiba-tiba, T memanggil dan meminta mereka untuk menunggu di depan ruangannya. Satu per satu murid disuruh masuk. [Baca: Orangtua Tuding Kepala SD di Tangerang Lecehkan 12 Muridnya]
Di dalam ruangan, T langsung bertanya apakah murid itu pernah berhubungan badan. Para murid yang ditanya oleh Kepsek itu mengaku belum pernah melakukan hal tersebut. Pertanyaan itu diajukan terus-menerus oleh T hingga murid itu terpaksa mengaku pernah berhubungan badan.
"Anak saya itu diancam kalau enggak mengaku, nanti enggak naik kelas, nanti dilaporkan ke polisi. Anak saya enggak tahu apa-apa, ya terpaksa mengaku dong, namanya anak kecil kan," kata H saat dihubungi, Jumat (19/6/2015).
Setelah mengaku, tiap murid disuruh membuka celana dan memperlihatkan kemaluannya. Salah satu murid, D, menjelaskan, T juga memaksa D supaya ereksi.
T lalu melakukan perbuatan tidak senonoh terhadap D. Setelah itu, T malah meminta lagi agar D bisa ereksi seperti sebelumnya.
Hal yang sama dilakukan T terhadap 11 muridnya yang lain. Ada lima laki-laki dan tujuh perempuan dari 12 murid itu. Namun, sampai saat ini, belum diketahui bagaimana T melecehkan murid perempuannya. "Coba nanti tanyakan saja langsung ke orangtuanya, saya enggak bisa cerita," kata H.
Orangtua dari 12 murid yang dilecehkan itu telah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Kota Tangerang, Kamis (18/6/2015). Hari ini, tepatnya setelah shalat Jumat, mereka akan datang lagi ke Polres untuk melengkapi sejumlah berkas.
Bersama dengan mereka, akan hadir Ketua RW di wilayah sekolah tersebut untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.