Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencegah Tawuran Warga Terulang Kembali...

Kompas.com - 22/06/2015, 09:01 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Seorang nenek renta mendatangi Mapolresta Bekasi Kota pada Minggu (21/6/2015) sore. Dengan mata berkaca-kaca, dia menjelaskan sesuatu kepada Kepala Polsek Bekasi Timur Komisaris Sagi MS.

"Saya selalu nyariin, Pak. Saya telponin. Sampai dagangan saya tutup. Orang pada bilang, nek nanti kalau dia laper juga pulang sendiri. Ini anak bontot, pak," ujar nenek tersebut.
"Iya bu, sekarang masalah ini sudah ditangani polisi. Lain kali, harus lebih ketat dalam mengawasi anak," jawab Sagi.

Nenek tersebut adalah ibu dari salah satu pelaku tawuran di Margahayu, Bekasi. Anaknya saat ini dijadikan saksi oleh polisi terkait kasus pembacokan hingga menyebabkan kematian. Anak nenek tersebut bukan pelaku pembacokan, tapi warga yang ikut tawuran.

Polisi memang memeriksa delapan saksi untuk menyidik kasus pembacokan saat tawuran yang terjadi dini hari kemarin, di Margahayu, Bekasi. Tawuran tersebut terjadi antara warga Margahayu dan Rawasemut.

Dalam tawuran tersebut, DA membacok Yosafat di bagian punggung. Yosafat pun meninggal akibat bacokan tersebut. Penyebab tawuran berujung kematian tersebut hanyalah aksi saling ejek antara kedua kelompok warga.

Kini DA telah mendekam di penjara. Setelah kejadian tawuran tersebut, Sagi mengatakan polisi bersiaga di lokasi tersebut. Hal itu agar tidak terjadi tawuran berikutnya.

Polisi pun akan secara rutin berpatroli ke wilayah tersebut. "Kita antisipasi agar jangan sampai ada aksi balas dendam," ujar Sagi.

Sagi mengatakan, dia telah mengingatkan kepada tokoh-tokoh masyarakat agar menjaga warga mereka, supaya tidak lagi terlibat tawuran. Sagi mengatakan, semua penjagaan tersebut perlu dilakukan, khususnya di wilayah Bekasi Timur. "Karena karakter wilayah Bekasi Timur itu cukup unik ya. Uniknya ada track-trackan (balapan), kadang ada tawuran. Pencurian juga sering. Makanya kita harus intensif menjaga," ujar Sagi.

Kepada masyarakat, Sagi mengimbau untuk selalu memperingatkan anggota keluarga masing-masing. Jangan sampai keluarga dibiarkan pulang hingga larut malam tanpa ada alasan yang jelas. Hal ini karena bisa saja salah satu anggota keluarga sedang terlibat aksi kriminal.

Selain itu, Sagi juga memperingatkan kepada masyarakat untuk tidak terlalu emosional. Khususnya pada bulan Ramadhan ini. Sagi meminta warga untuk memperbanyak kegiatan-kegiatan positif, daripada berkeliaran di luar rumah hingga tengah malam.

"Orangtua harus ingatkan kalau sudah larut malam. Kalau Ramadhan lebih baik di rumah baca Alquran dan sholat sunah," ujar Sagi. "Masing-masing pihak juga harus jaga emosi, jangan mudah terpancing. Warga yang punya anak tolong harus dikasih batas waktu bermain. Ditelepon posisi di mana kalau sudah malam. Dicari. Jangan melepas anak begitu saja karena itu bisa menimbulkan kerawanan," ujar Sagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Megapolitan
Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Megapolitan
KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Megapolitan
Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com