Andri mengatakan, sejak dibongkarnya Kantor Sudin Perhubungan Jakarta Timur yang sebelumnya berlokasi di terminal tersebut, semua bus-bus besar tidak ada lagi yang "ngetem" sembarangan di depan terminal.
Sebelumnya, di jalur masuk bus di Terminal Rawamangun terdapat Kantor Sudin Perhubungan Jakarta Timur. Keberadaan bangunan tersebut mempersempit jalur sehingga bus-bus berukuran besar tidak bisa masuk ke dalam terminal.
"Kantor yang menghalangi itu sudah kami bongkar sehingga yang menghalangi bisa masuk. Semua bus sekarang bisa masuk," ujar Andri di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (8/7/2015).
Terminal Rawamangun termasuk 22 terminal di Jakarta yang dipersiapkan untuk melayani arus mudik dan balik Lebaran 2015. Menurut Andri, Terminal Rawamangun masuk dalam kategori terminal pembantu.
Ia mengimbau agar masyarakat memfoto apabila melihat ada bus yang tidak masuk ke dalam terminal dan lebih memilih "ngetem" di depan Terminal Rawamangun.
"Kalau ada bus yang nangkring sembarangan difoto aja, nanti kita tindak," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.