Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Cepat yang Sengaja Dibakar Malah Bikin Panik

Kompas.com - 12/07/2015, 15:43 WIB
Angger Putranto

Penulis


BAKAUHENI, KOMPAS.com — Suasana mudik di Pelabuhan Bakauheni mendadak panik saat kepulan asap tebal membubung di Dermaga Plengsengan, Bakauheni. Sebuah mobil pemadam kebakaran milik PT ASDP dan satu unit mobil water cannon sempat dikerahkan ke lokasi kejadian.

Pantauan Kompas di Dermaga Plengesengan, Pelabuhan Bakaueni, Minggu (12/7/2015), asap tersebut berasal dari sebuah bangkai kapal cepat. Kurang dari 15 menit, api yang membakar kapal tersebut berhasil dipadamkan.

Akibat kebakaran tersebut, bagian depan kapal terkikis hingga 20 persen. Kapal juga tampak miring ke kiri hingga hampir tenggelam.

"Tidak ada kapal terbakar. Kapal tersebut memang sengaja dibakar. Kami ingin membuang kapal yang sudah tak terpakai tersebut. Daripada memenuhi dermaga, lebih baik memang dimusnahkan," ujar Manajer Operasional PT ASDP Cabang Bakauheni Heru Purwanto.

Budi, salah satu saksi mata, mengatakan, kapal tersebut awalnya akan ditenggelamkan ke tengah laut. Namun, karena tak ada yang menariknya, kapal tersebut dibakar.

"Awalnya mau dibakar pelan-pelan sampai habis, tapi ternyata malah membesar," ujar Budi.

Beruntung, kesigapan pemadam PT ASDP dan mobil water cannon tidak membuat api menyambar Dermaga Plengsengan. Padahal, saat kejadian, Kapal Motor Penumpang (KMP) Batu Mandi sedang diperbaiki di dermaga tersebut.

KMP Batu Mandi merupakan kapal berkapasitas 5.000 GT yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo awal Juni lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com