Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pidato 60 Detik Ahok dalam Halalbihalal Din Syamsudin

Kompas.com - 26/07/2015, 11:49 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyampaikan pidato singkatnya saat menghadiri halalbihalal yang diselenggarakan Indonesian Association for Religions and Cultures (IARC), Minggu (26/7/2015).

Basuki hanya menyampaikan pidatonya selama lebih kurang 60 detik, dan hal ini tak pernah dilakukannya ketika didapuk menyampaikan sambutan dalam beberapa acara formal.

Sontak, para wartawan, humas Pemprov DKI, protokoler DKI, serta beberapa tamu undangan terlihat terkejut mendengar pidato singkat Basuki tersebut. Biasanya, Basuki menyampaikan pidato minimal 5 menit, bahkan bisa mencapai 45 menit. 

Dalam pidato singkatnya itu, Basuki memohon maaf kepada para tamu undangan serta tokoh agama yang menghadiri halalbihalal itu jika belum puas atas pelayanan Pemprov DKI.

"Kenapa kita sebagai manusia tidak terlepas dari kekhilafan dan kesalahan? Saya harap, pada bulan yang baik ini, kita ke depannya perbaiki semua apa-apa kesalahan dan kekhilafan yang kita lakukan, kita tinggalkan," kata Basuki di Puri Agung, Hotel Sahid Jakarta. 

"Dalam acara ini, penting untuk saling mendoakan dan memaafkan. Saya ucapkan, atas nama saya pribadi dan Pemprov DKI, kalau pelayanan kami belum memuaskan Bapak Ibu secara provinsi, kami akan perbaiki semuanya," ujar Basuki menutup pidato singkatnya tersebut. 

Acara itu turut dihadiri Ketua Majelis Ulama Indonesia yang juga Penasihat IARC, Din Syamsuddin. Pada acara tersebut, Din mengungkapkan bahwa hubungan umat beragama di Indonesia relatif baik.

Meskipun ada kasus Tolikara, Papua, yang terjadi pada saat Idul Fitri 1436 Hijriah pada 17 Juli 2015 lalu, dia menjelaskan bahwa hubungan antar-umat beragama itu menjadi syarat bagi kemajuan bangsa yang akan datang.

"Kita harus bersyukur punya Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila. Kalau tidak ada toleransi yang kuat antar-umat beragama, mungkin stabilisasi tidak seperti sekarang, sudah pecah berkeping-keping," kata Din.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com