Basuki hanya menyampaikan pidatonya selama lebih kurang 60 detik, dan hal ini tak pernah dilakukannya ketika didapuk menyampaikan sambutan dalam beberapa acara formal.
Sontak, para wartawan, humas Pemprov DKI, protokoler DKI, serta beberapa tamu undangan terlihat terkejut mendengar pidato singkat Basuki tersebut. Biasanya, Basuki menyampaikan pidato minimal 5 menit, bahkan bisa mencapai 45 menit.
Dalam pidato singkatnya itu, Basuki memohon maaf kepada para tamu undangan serta tokoh agama yang menghadiri halalbihalal itu jika belum puas atas pelayanan Pemprov DKI.
"Kenapa kita sebagai manusia tidak terlepas dari kekhilafan dan kesalahan? Saya harap, pada bulan yang baik ini, kita ke depannya perbaiki semua apa-apa kesalahan dan kekhilafan yang kita lakukan, kita tinggalkan," kata Basuki di Puri Agung, Hotel Sahid Jakarta.
"Dalam acara ini, penting untuk saling mendoakan dan memaafkan. Saya ucapkan, atas nama saya pribadi dan Pemprov DKI, kalau pelayanan kami belum memuaskan Bapak Ibu secara provinsi, kami akan perbaiki semuanya," ujar Basuki menutup pidato singkatnya tersebut.
Acara itu turut dihadiri Ketua Majelis Ulama Indonesia yang juga Penasihat IARC, Din Syamsuddin. Pada acara tersebut, Din mengungkapkan bahwa hubungan umat beragama di Indonesia relatif baik.
Meskipun ada kasus Tolikara, Papua, yang terjadi pada saat Idul Fitri 1436 Hijriah pada 17 Juli 2015 lalu, dia menjelaskan bahwa hubungan antar-umat beragama itu menjadi syarat bagi kemajuan bangsa yang akan datang.
"Kita harus bersyukur punya Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila. Kalau tidak ada toleransi yang kuat antar-umat beragama, mungkin stabilisasi tidak seperti sekarang, sudah pecah berkeping-keping," kata Din.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.