Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapan Sopir Bajaj dengan Kemunculan Bajai "Online"

Kompas.com - 07/10/2015, 12:41 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kemunculan BajaiApp mendapat beragam tanggapan dari pengemudi bajaj konvensional. Seperti kemunculan ojek berbasis aplikasi, pengemudi bajaj konvensional khawatir munculnya BajaiApp mengurangi pendapatan mereka.

Salah satunya ialah Kariri (56), sopir bajaj BBG di Waduk Pluit. Kariri mengaku khawatir pendapatannya akan berkurang dengan munculnya bajaj online ini.

"Takut kesaing pastilah. Kita 'disedot' sama Go-Jek sama taksi saja pengaruh, apalagi ada bajaj online, itu lebih pengaruh lagi," kata Kariri kepada Kompas.com di tempat pengisian BBG khusus bajaj di Waduk Pluit, Jakarta Utara, Rabu (7/10/2015).

Dalam sehari, Kariri rata-rata memperoleh penghasilan Rp 70.000-Rp 80.000 dengan menarik bajaj di kawasan Penjaringan. Namun, setoran bajajnya cukup tinggi, yakni Rp 130.000 karena bajajnya baru.

Untuk bajaj lama, setorannya sekitar Rp 110.000. Karena itu, kadang untuk setoran pun kurang. Terlebih lagi, dengan adanya bajaj online ini, ia khawatir pendapatannya turun. (Baca: Diresmikan di Waduk Pluit, BajaiApp Konvoi dari Waduk Pluit ke Monas)

"Syukur kalau rame bisa dapat Rp 200.000. Tetapi, rata-rata Rp 70.000-Rp 80.000. Sekarang ada bajaj online saya pasrah aja dah. Habis mau gimana kita enggak bisa main hakim sendiri," ujarnya.

Kariri mengaku belum berniat bergabung dengan BajaiApp. Masalahnya ialah soal mengakses aplikasi yang belum dia pahami. "Mau gimana lagi kita juga susah mau pakai kayak gitu," kata Kariri.

Ia pun belum memikirkan strategi apa agar dapat bersaing dengan pengemudi BajaiApp yang resmi diluncurkan hari ini. Sementara itu, pengemudi bajaj konvensional lainnya, Tono (46), mengatakan hal senada.

Pria yang sudah 10 tahunan menarik bajaj itu sudah menyerah lebih dulu sebelum mencoba mengoperasikan aplikasi BajaiApp.

"Ribet mengoperasikannya. Enggak minat. Kalau saya yang muter-muter saja. Baca bismillah saja," ujar Tono.

Menurut dia, mendaftar sebagai pengemudi BajaiApp juga ada prosedurnya, misalnya menyerahkan kartu keluarga asli. "Dari kampung sih bisa saja. Cuma saya malas kalau KK ditahan, takut kita kabur kali," ujar Tono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com