Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendagri Koreksi 1.430 Kegiatan pada APBD DKI 2016

Kompas.com - 12/01/2016, 07:28 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -  Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Tuty Kusumawati mengatakan, instansinya bersama satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI tengah melakukan finalisasi kegiatan yang dikoreksi oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada APBD DKI 2016.

Rencananya, evaluasi APBD DKI sebesar Rp 66,37 triliun itu akan dibahas pada Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta, Selasa (12/1/2016) ini. 

"Ada 1.430 kegiatan yang dikoreksi, termasuk PMP (penyertaan modal pemerintah). Pembahasan (koreksi Kemendagri) di Banggar sifatnya hanya persetujuan saja, tidak perlu pembahasan detail," kata Tuty, di Balai Kota, Senin (11/1/2016). 

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memiliki waktu tujuh hari menjawab koreksi Kemendagri sejak menerima koreksi APBD pada Rabu (6/1/2016) lalu.

Tuty menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta akan mempertahankan kegiatan PMP kepada BUMD serta belanja langsung dengan argumen yang kuat.

Selain itu, Kemendagri juga merekomendasi peralihan kegiatan hibah dan bantuan sosial untuk pengembangan sarana dan prasarana yang terkait peningkatan pelayanan kepada masyarakat, penanggulangan banjir, pengerukan sungai, perbaikan gorong-gorong, dan penanganan kemacetan.

"Ada beberapa kegiatan belanja langsung yang dipertahankan dengan alasan telah terprogram dan memiliki dasar hukum. Kalau (kegiatan belanja langsung) itu tidak dilaksanakan, akan mempengaruhi sebuah kebijakan," kata Tuty. 

Contohnya seperti studi pembangunan Port of Jakarta di Belanda. Kegiatan itu masuk dalam pos anggaran Bappeda DKI.

Tuty menjelaskan, kegiatan itu telah dilakukan sejak tahun 2015 lalu dan sudah terprogram. Sehingga, mereka akan memberi jawaban dengan kuat.

Begitu pula dengan koreksi belanja Alat Tulis Kantor (ATK) di SKPD DKI. Meski anggarannya dipangkas, kata dia, SKPD membutuhkan kertas yang cukup banyak. 

"Belanja-belanja kegiatan yang dikoreksi sudah mengalami efisiensi dan para SKPD kembali menyesuaikannya. Kalau sudah tidak bisa diefisiensi, ya kami jelaskan dengan argumen," kata Tuty.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com