Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentar Lulung soal Tak Banyak Warga Hadiri Sosialisasinya

Kompas.com - 16/05/2016, 09:35 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tak banyak warga menghadiri sosialisasi yang diselenggarakan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung di Jalan Cilandak KKO, Ragunan, Jakarta Selatan, Minggu (15/5/2016) kemarin.

Warga RW 05 lebih banyak yang melihat sosialisasi Lulung dari rumah mereka masing-masing. Hanya perwakilan RT dan RW yang duduk bersama Lulung di lapangan bulu tangkis, RW 05.

Warga pun sudah diminta oleh RT setempat dan pembawa acara untuk mendatangi lokasi acara, tidak sekadar duduk-duduk di depan rumah mereka masing-masing. Namun, hingga akhir acara, banyak warga yang memilih melihat sosialisasi Lulung dari kejauhan.

Kepada Kompas.com, Lulung mengungkapkan memang tidak ingin bertemu banyak warga saat sosialisasi.

"Kalau saya datang, enggak perlu banyak warga yang datang. Yang penting, pengurus RT dan RW-nya datang," kata Lulung, Senin (16/5/2016).

Sebab, program yang ia usung adalah program masyarakat berbasis lingkungan. Para pengurus RT/RW inilah yang membuat kelompok kerja untuk merumuskan program lingkungan dan disampaikan dalam musrenbang.

Saat sosialisasi dengan warga RW 05, kata Lulung, semua perwakilan RT datang sehingga aspirasi masyarakat, kata dia, dapat tersampaikan.

"Jadi, warganya enggak perlu banyak-banyak juga. Kalaupun ada masyarakat yang ngikut, ya saya alhamdulillah gitu," kata Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI Jakarta itu.

Selain itu, ia juga sengaja memberi kabar mendadak kepada pengurus RT/RW setempat agar ia dapat mengetahui kesiapan pengurus RT/RW serta mengevaluasi kinerja di lingkungan tersebut.

Saat sosialisasi kemarin, Lulung menerima banyak keluhan terkait sempitnya akses jalan, minimnya penerangan jalan umum, dan wilayah yang menjadi langganan banjir.

"Lain cerita kalau saya yang jadi gubernur atau wakil gubernur, masalah itu bisa cepat saya tuntaskan karena program saya program berbasis masyarakat lingkungan dan saya enggak ngecap (asal ngomong) selama tujuh tahun jadi representatif," kata Lulung.

Kompas TV Warga Jakarta "Curhat" ke Haji Lulung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Megapolitan
Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak 'Ngopi' Bareng

Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak "Ngopi" Bareng

Megapolitan
Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Megapolitan
2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Megapolitan
Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Megapolitan
Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com