Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3,2 Hektar di Pinggiran Ciliwung untuk Kampung Condet Lestari

Kompas.com - 25/05/2016, 11:18 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penataan pinggiran Sungai Ciliwung kembali dilakukan. Melalui program Kampung Condet Lestari (KCL), dilaunching program pelestarian alam di pinggiran Ciliwung, di RT 07 RW 05 Condet, Balekambang, Kramatjati, Jakarta Timur.

Kegiatan pelestarian ini khususnya membudidayakan tanaman salak yang merupakan tanaman khas Condet. Pelestarian itu menyasar lahan seluas 3,2 hektar yang berada di pinggiran Ciliwung.

Tujuannya yakni menjadikan kawasan Condet yang berbatasan dengan Ciliwung itu sebagai lingkungan Sehat dan Asri Lingkunganku (Salak). Kegiatan itu dimotori sebuah organisasi lingkungan yakni satuKATA Environment.

Humas satuKATA Environment Lukman Aziz mengatakan, salah satu kegiatannya yakni mempertahankan kebun salak dan dukuh yang tumbuh rimbun dipinggiran Ciliwung itu. Salak dan dukuh merupakan tanaman asli Condet.

"Jadi kita mau melestarikan lahan 3,2 hektar itu untuk jadi Kampung Condet Lestari. Lahan ini akan kita pertahankan untuk perkebunan," kata Lukman, di sela acara yang dilakukan di Rindam Jaya, Jakarta Timur, Rabu (25/5/2016).

Lukman menyatakan, lahan itu sudah ditanami 3.000 lebih salak dan 180 lebih dukuh di tanah Pemprov DKI Jakarta yang telah dibebaskan. Diharapkan penataan ini akan berkembang menjadikan kawasan itu sebagai lokasi ekowisata Ciliwung, selain perkebunannya.

"Rencananya nanti ada Pasar Apung di depan kebun DKI itu, tapi kita kembangkan di pesisir sungai. Nanti bisa jadi ekowisata, yang mana kita ingin masyarakat kembali ke alam," ujar Lukman.

Program penataan ini merupakan bagian dari program gerakan bersama dari sejumlah stakeholder, yaitu warga masyarakat Condet, Kodam Jaya, BPTP Kementerian Pertanian, Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan.

Pihak BPTP Kementerian Pertanian menyerahkan 80 bibit bawang dalam kegiatan ini. Dinas Kebersihan DKI Jakarta juga menyerahkan peralatan bank sampah seperti gerobak motor, timbangan, gerobak sampah, komposer dan lainnya.

Lukman menyatakan, selain pelestarian lingkungan, kegiatan itu juga menyasar masalah sampah. Pihak Kodam Jaya menyerahkan bantuan alat pengolahan sampah plastik.

Asisten Teritorial Kodam Jaya Kolonel Infanteri Arudji Anwar mengatakan, bantuan alat pengolahan sampah itu senilai Rp 80 juta. Diharapkan dengan alat ini masyarakat dapat mengelola sampah plastik.

"Kodam Jaya mendukung sekali masalah lingkungan kemudian kawasan sehat indah bersih Ciliwung," kata Arudji dalam sambutannya.

Arudji mengharapkan, kedepan dengan program pelestarian ribuan salak dan tanaman khas Condet lain di pinggiran Ciliwung itu juga dapat menciptakan lokasi argo wisata. Sehingga lokasi itu dapat menjadi tempat edukasi bagi pelajar yang melakukan kunjungan.

Sampah yang dikelola menurut dia juga bisa menciptakan nilai ekonomis. Kegiatan pencanangan Kampoeng Condet Lestari itu sendiri dimulai dengan kumpulnya undangan di dermaga 1 Rindam dengan menggunakan 15 perahu LCR milik Kodam Jaya menyusuri Ciliwung menuju kawasan Kebun DKI yang jadi Kampung Condet Lestari itu.

Setelah perahu merapat di dermaga, dilanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri kawasan hijau Kebun DKI yang dipenuhi pohon salak khas Condet. Pada kesempatan ini hadir pula Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana dan pejabat Pemkot Jaktim lainnya.

Untuk realisasi program Kampung Condet Lestari itu disebut sepenuhnya tidak mengandalkan anggaran dari pemerintah baik pusat maupun daerah, melainkan diharapkan dukungan dari program corporate social responsibility (CSR) sejumlah perusahaan.

Kompas TV Masih Ada Sungai Lain yang Harus Diperbaiki
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jakarta Jadi Barometer Politik Nasional, Bawaslu Sebut Beban Pengawasan Pilkada DKI Lebih Berat

Jakarta Jadi Barometer Politik Nasional, Bawaslu Sebut Beban Pengawasan Pilkada DKI Lebih Berat

Megapolitan
Temukan Mayat Dalam Toren, Warga Pondok Aren Awalnya Keluhkan Air Bau Bangkai

Temukan Mayat Dalam Toren, Warga Pondok Aren Awalnya Keluhkan Air Bau Bangkai

Megapolitan
PAN, PSI, Golkar, dan Demokrat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024, Calon Masih Dirahasiakan

PAN, PSI, Golkar, dan Demokrat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024, Calon Masih Dirahasiakan

Megapolitan
Penjambret iPhone 15 di Depan Hotel Pullman Ditangkap, Ternyata Sudah Beraksi 12 Kali

Penjambret iPhone 15 di Depan Hotel Pullman Ditangkap, Ternyata Sudah Beraksi 12 Kali

Megapolitan
Gembok Rumah Warga Terpaksa Dibobol Damkar Saat Padamkan Kebakaran Pasar Poncol Senen

Gembok Rumah Warga Terpaksa Dibobol Damkar Saat Padamkan Kebakaran Pasar Poncol Senen

Megapolitan
Relakan Dagangan Basah, Nanang Bersyukur Kiosnya di Pasar Poncol Tak Ikut Terbakar

Relakan Dagangan Basah, Nanang Bersyukur Kiosnya di Pasar Poncol Tak Ikut Terbakar

Megapolitan
Langkah PDI-P Untuk Pilkada 2024 di DKI dan Sumut Dinilai Tak Ringan

Langkah PDI-P Untuk Pilkada 2024 di DKI dan Sumut Dinilai Tak Ringan

Megapolitan
Akhir Pelarian Caleg PKS Asal Aceh yang Terlibat Bisnis Narkoba, Buron sejak Maret 2024

Akhir Pelarian Caleg PKS Asal Aceh yang Terlibat Bisnis Narkoba, Buron sejak Maret 2024

Megapolitan
Runutan Polemik Kampung Susun Bayam yang Dimulai sejak Pembangunan JIS

Runutan Polemik Kampung Susun Bayam yang Dimulai sejak Pembangunan JIS

Megapolitan
FBJ Deklarasikan Dukungan untuk Anies Baswedan Maju Jadi Calon Gubernur Jakarta 2024

FBJ Deklarasikan Dukungan untuk Anies Baswedan Maju Jadi Calon Gubernur Jakarta 2024

Megapolitan
Diperkosa Ayah Tiri, Anak di Kemayoran Diberi Rp 5.000 Sambil Diancam Dicelakai jika Mengadu

Diperkosa Ayah Tiri, Anak di Kemayoran Diberi Rp 5.000 Sambil Diancam Dicelakai jika Mengadu

Megapolitan
Perkosa Anak Disabilitas, Pemilik Warung di Kemayoran Beri Rp 10.000 agar Korban Tutup Mulut

Perkosa Anak Disabilitas, Pemilik Warung di Kemayoran Beri Rp 10.000 agar Korban Tutup Mulut

Megapolitan
3 Kios di Pasar Poncol dan Satu Rumah Warga Terbakar, Diduga akibat Korsleting

3 Kios di Pasar Poncol dan Satu Rumah Warga Terbakar, Diduga akibat Korsleting

Megapolitan
Polisi Tetapkan Eks Staf Kelurahan di Tangsel sebagai Tersangka Pemerkosaan Remaja

Polisi Tetapkan Eks Staf Kelurahan di Tangsel sebagai Tersangka Pemerkosaan Remaja

Megapolitan
Terkait Dorongan ke Pilkada Sumut, Pengamat: Ahok Digunakan PDI-P buat Pusat Pemberitaan

Terkait Dorongan ke Pilkada Sumut, Pengamat: Ahok Digunakan PDI-P buat Pusat Pemberitaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com