Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daeng Azis dan Saipul Jamil Ceritakan Pengalaman Berpuasa di Dalam Tahanan

Kompas.com - 07/06/2016, 16:22 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Dua terdakwa dalam kasus yang berbeda, Abdul Azis alias Daeng Azis dan pedangdut Saipul Jamil, Selasa (7/6/2016) siang akan menggelar sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Sekitar pukul 13.45, keduanya datang berbarengan menggunakan bus tahanan yang berbeda.

Azis, terdakwa kasus pencurian listrik, datang ke Pengadilan Negeri menggunakan kaus dan celana hitam, serta mengenakan peci hitam serta cincin emas di jarinya. Azis tampak lebih gemuk dari sebelumnya.

Saat ditanya soal persidangan, Azis enggan menjawab. Namun, Azis merespons ketika ditanya soal ibadah puasa.

"Alhamudillah, puasa. Setiap hari makan nasi 'cadong' (makan seadanya)," ujar Azis sambil bergegas berjalan menjauhi awak media.

Kerabat Azis, Lusi mengatakan untuk persidangan kali ini, banyak kerabat Azis yang datang. Kedatangan Lusi dan keluarganya karena ingin memberi dukungan terhadap Azis.

"Lumayan banyak yang datang mas, dari keluarga juga kerabat juga," ujar Lusi.

Sedangkan Saipul yang akan menjalani sidang untuk kasus percabulan anak di bawah umur itu datang ke pengadilan menggunakan kaus putih dengan corak daun. Saipul tidak menjawab pertanyaan wartawan mengenai agenda sidang dan memilih membicarakan ibadah puasa.

"Makan Sahur pakai ayam sisaan buka puasa. Sahur sama teman-teman tahanan, Alhamdulillah suasana baru berbeda dengan tahun sebelumnya. Tahun lalu kalau nggak di rumah, di studio," ujar Saipul.

Saipul dan Daeng Azis sama-sama sedang menjalankan ibadah puasa dari balik jeruji. Saipul ditangkap pada 18 Februari 2016, sedangkan Azis ditangkap pada 26 Februari 2016.

Pada Selasa hari ini, persidangan Azis dilanjutkan dengan mendengar keterangan saksi yang dihadirkan oleh jaksa penuntut umum, sedangkan Saipul diagendakan untuk mendengar tuntutan.

 

Kompas TV Ipul Datangi Sidang dengan Tangan Diborgol
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com