Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RSHJ: USG yang Tunjukkan Raudiah Hamil Bayi Kembar Tak Jadi Patokan Diagnosis Akhir

Kompas.com - 17/06/2016, 16:32 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pengawas Rumah Sakit Harapan Jayakarta (RSHJ) dokter Hermawan Saputra mengatakan, pihaknya hanya menerima informasi bahwa Raudiah Elva Ningsih mengandung bayi kembar berdasarkan hasil USG yang dibawa pasien.

Hasil USG itu kemudian ditulis dokter jaga, Synthia, yang menerima kedatangan Raudiah ke RSHJ pada 7 Mei 2016 dini hari sebagai indikasi awal dalam surat pengantar rawat.

"Yang disampaikan kepada kami indikasi awal ini memang gemeli (kembar)," ujar Hermawan di Kantor Dinas Kesehatan DKI, Jakarta Pusat, Jumat (17/6/2016).

Informasi berupa hasil USG mengenai kemungkinan bayi kembar itu tidak kemudian dijadikan patokan dalam menetapkan diagnosis akhir terhadap Raudiah.

"Oleh karena ini hanya indikasi awal tentu tidak bisa semerta-merta kami jadikan penegakkan diagnosis akhir untuk tindakan yang rumah sakit lakukan," kata dia.

Kemudian, dokter dari RSHJI yang bernama Zainuri melakukan pemeriksaan terhadap Raudiah.

Hasilnya, dokter dokter menegaskan hasil diagnosisnya bahwa bayi dalam kandungan Ruadiah tidak kembar.

"Pagi harinya pada pukul 08.00 dr Zainuri melakukan pemeriksaan fisik dan menggunakan alat dopler dengan penegakkan diagnosis bayi tunggal," tutur Hermawan.

(Baca: RS Harapan Jayakarta Bantah Raudiah Mengandung Bayi Kembar)

Hasil pemeriksaan juga menunjukkan adanya mal-posisi bayi. Dokter pun menyarankan Raudiah untuk menjalani operasi sesar.

"Hanya karena indikasi medis, letak posisi bayi itu mal-posisi dan diindikasi tindakan seksiosesaria (operasi sesar). Setelah itu tim kami melakukan tindakan seksiosesaria dan confirm memang bayinya tunggal," kata dia.

Setelah melakukan operasi sesar, pihak rumah sakit juga merawat ibu dan anak itu selama dua hari.

"Pasien ini tidak lantas ke mana-mana. Kami pun merawat bayi dan ibu ini tanpa ada masalah apapun. Kondisi bayi sehat ibunya sehat. Pulang juga tanpa masalah," sambung dia.

Pihak rumah sakit mengaku kaget saat keluarga pasien datang beberapa hari yang lalu menanyakan hilangnya salah satu bayi kembar Raudiah.

Sebab, menurut dia, sejak awal pihak rumah sakit tidak pernah menyatakan bahwa bayi Raudiah kembar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com