Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra: Insya Allah, Sjafrie dan Sandiaga Uno Bisa Berpasangan

Kompas.com - 18/06/2016, 17:05 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Tim Penjaringan Cagub DKI Jakarta dari Partai Gerindra, Syarif, mengaku optimistis Sjafrie Sjamsoeddin dapat diterima oleh partai politik lain. Sjafrie merupakan salah satu bakal calon gubernur yang masuk dalam penjaringan Gerindra DKI Jakarta.

"Karena sejatinya Pak Sjafrie tidak mewakili Gerindra, tetapi mewakili tokoh bangsa," kata Syarif kepada Kompas.com, Sabtu (18/6/2016).

Selain Sjafrie, ada dua tokoh lain yang masuk dalam penjaringan cagub Gerindra, yakni pengusaha Sandiaga Uno dan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra. Syarif sendiri menjagokan pasangan Sjafrie dan Sandiaga untuk maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017 sebagai calon gubernur dan wakil gubernur.

"Insya Allah Pak Sjafrie dan Sandiaga Uno bisa berpasangan. Mantap tuh pasangan ideal," kata Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta tersebut.

(Baca: Didukung Prabowo Maju Pilkada DKI, Apa Kata Sjafrie Sjamsoeddin?)

Kemudian, bagaimana nasib Yusril? Apakah ia tidak diperhitungkan oleh Gerindra?

Yang pasti, kata dia, pengumuman bakal calon gubernur yang diusung Gerindra akan diumumkan setelah hari raya Idul Fitri 1437 Hijriah atau sebelum Agustus.

"Saya belum tahu bagaimana finalnya. Berarti saya tidak bisa jawab tentang YIM (Yusril)," kata Syarif.

(Baca: Nama Sjafrie-Djarot Menguat, Ini Tanggapan Sandiaga Uno)

Adapun Partai Gerindra memiliki sebanyak 15 kursi di DPRD DKI Jakarta. Mereka harus berkoalisi dengan partai politik lainnya agar dapat mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.

Syarat partai politik dapat mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur ialah memiliki kursi 20 persen dari total anggota DPRD DKI, sebanyak 106 anggota, atau sekitar 22 kursi.

Kompas TV Djarot Akan Dipasangkan dengan Sjafrie Sjamsoeddin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com