Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadiri Undangan Buka Puasa Warga, Hasnaeni Sempat Nyasar

Kompas.com - 24/06/2016, 22:30 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon gubernur DKI Jakarta Hasnaeni Mischa Moein atau Wanita Emas, sore ini, Jumat (24/6/2016) menghadiri undangan warga Jalan Haji Sidik, Karet Pedurenan, Jakarta Selatan. Namun sayang, warga yang antusias menunggu Hasnaeni sejak pukul 17.30 WIB, terpaksa menahan lapar karena Hasnaeni baru tiba pukul 19.00 WIB.

Hasnaeni yang turut membawa anak sulungnya, sempat tersasar di Jalan Dr Satrio, Kuningan. Adapun Jalan Haji Sidik dapat diakses dari gang di seberang Lotte Avenue, Kuningan. Namun Hasnaeni sejak pukul 18.00 WIB berkali-kali menelepon awak media dan warga.

Ia pun berputar di depan Mal Ambassador hingga dua kali karena tak mampu menemukan jalan yang menyerupai gang itu. Belum lagi macet parah di Jalan Dr Satrio yang memakan waktu lama untuk sekedar berputar.

Akibatnya, warga hanya membatalkan puasa seadanya dan kelaparan di tengah hujan. Lahan nomor 149 yang tadinya digelar terpal untuk lesehan, akhirnya tidak terpakai karena hujan.

"Ya gimana nih hujan enggak sukses acaranya," kata para ibu-ibu saat meneduh.

Warga yang kebanyakan ibu-ibu tetap setia menunggu hujan reda. Mereka antusias ingin mengenal sosok calon gubernur.

"Enggak, kami tungguin aja, pengen tau," kata Ika, seorang warga.

Asisten Hasnaeni tiba terlebih dahulu menggunakan taksi sekitar pukul 18.30 WIB sambil membawa 75 bungkus nasi padang. Warga yang sudah kelaparan segera berebut untuk mendapatkan nasi itu dan sebagian tidak dapat.

Mereka makan sambil berdiri dan berteduh di tengah hujan yang belum berhenti. Lima belas menit kemudian Hasnaeni tiba dengan mobil Mercedes-Benz tipe ML 400.

"Maaf ya tadi hujan soalnya, saya minta maaf sebesar-besarnya," kata Hasnaeni. (Baca: Hasnaeni: "Teman Ahok" Capai 1 Juta KTP, Masih Ada 11 Juta Lagi Sisanya)

Hasnaeni pun langsung bercengkrama dan berfoto-foto bersama warga. Ia hanya menyampaikan visi misinya selama 10 menit sebelum membagi-bagikan uang ke warga.

"Ya kita kan pengen hidup lebih sejahtera, saya Insya Allah coblos kalo memang dia bisa buat hidup lebih sejahtera, gratis," ujar Ika.

Hasnaeni dan sopirnya yang bernama Gatot pun mengaku untuk urusan navigasi masih lebih banyak mengandalkan pencarian sendiri. Awak media yang gemas pun akhirnya mengajari Hasnaeni navigasi menggunakan aplikasi Maps di ponsel iPhone miliknya.

"Ya maklum orang kuno," kata Hasnaeni sambil tertawa. (Baca: "Wanita Emas": Enggak Enak Jadi Orang Terkenal...)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisir Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisir Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Profesinya Kini Dilarang, Jukir Liar di Palmerah Minta Pemerintah Beri Pekerjaan yang Layak

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Pemprov DKI Jakarta Lepas 8.000 Jemaah Haji dalam Dua Gelombang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Jukir Minimarket: Jangan Main Ditertibkan Saja, Dapur Orang Bagaimana?

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Rubicon Mario Dandy Turun Harga, Kini Dilelang Rp 700 Juta

Megapolitan
Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Megapolitan
Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Megapolitan
Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com