Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Organda Yakin Peremajaan Bajaj Jadi Roda Empat Tak Menyulitkan Pemilik

Kompas.com - 20/07/2016, 06:04 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPD Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan mengatakan, proses peremajaan bajaj roda tiga ke bajaj roda empat akan sama seperti peremajaan yang dilakukan dari bajaj yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM) ke bajaj dengan menggunakan bahan bakar gas.

Menurut dia, peremajaan itu tidak akan membuat pemilik bajaj kesulitan mengganti bajajnya.

Pemilik bajaj, lanjut dia, bisa menggunakan sistem kredit yang akan dibantu oleh perusahaan penyedia bajaj.

"Ya prosesnya tinggal diremajain saja, sama seperti bajaj lama diganti sama bajaj gas," ujar Shafruhan saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/7/2016).

(Baca juga: Tahun Depan, Bajaj Akan Dijadikan Kendaraan Roda Empat)

Terkait tarif bajaj jika nantinya sudah menjadi roda empat, Shafruhan mengatakan bahwa tarifnya tidak akan berbeda jauh dengan tarif bajaj saat ini.

Sebab, menurut dia, bajaj roda empat tidak masuk dalam kategori mewah meskipun sudah menjadi roda empat.

"Hampir sama (tarifnya) karena enggak masuk ke kategori mewah, cuma lebih terjangkaulah. Yang penting bisa menampung penumpang lebih baik dibanding roda tiga," ujat Shafruhan.

(Baca juga: Organda: Sudah Lama Bajaj Dilarang Melintas di Jalan Protokol)

Tahun depan, Organda bekerja sama dengan Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta meremajakan bajaj roda tiga menjadi bajaj roda empat.

Bajaj itu bisa memuat penumpang sebanyak tiga orang. Namun, kapasitas mesin tidak akan lebih dari 300 cc.

Peremajaan ini dilakukan agar bajaj tidak menyalahi undang-undang. Di samping itu, pihaknya ingin agar angkutan umum di Ibu Kota memiliki standar pelayanan yang baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com