Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Pilkada, KPUD DKI Gelar Konsolidasi Akbar

Kompas.com - 30/07/2016, 14:50 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam rangka persiapan Pilkada DKI 2017 mendatang, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD), menggelar acara konsolidasi akbar di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (30/7/2016).

Acara ini dihadiri oleh seluruh panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS) di Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu dengan jumlah sekitar 2.000 orang.

"Hari ini kita lakukan konsolidasi dengan seluruh kepanitiaan Pilgub Jakarta agar seluruh penyelenggara siap menghadapi proses politik itu," kata Ketua KPU Daerah DKI Jakarta, Sumarno, Sabtu.

Konsolidasi digelar untuk memberikan pengarahan kepada seluruh panitia yang terlibat tentang persiapan pemilu. Para perwakilan diminta membacakan pakta yang mengharuskan mereka menjunjung tinggi integritas, netralitas, dan profesionalitas.

"Kurang dari 199 hari waktu penyelenggaraan, waktu yang sangat singkat. Acara ini digelar untuk mempersiapkan semuanya," kata Sumarno.

Dalam acara ini diperkenalkan pula jingle dan maskot Pilkada DKI yang berkepala Monas. Desain maskot ini dimenangkan oleh kelompok dari Semarang. Setelah itu, doa juga dipanjatkan bagi almarhum Ketua KPU RI Husni Kamil Manik.

Adapun Ketua KPU RI yang baru, Juri Ardiantoro menyoroti megahnya acara ini. Ia menyebut acara ini membuat Pilkada DKI serasa dengan hajatan Pilpres.

"Pilgub DKI baunya, rasanya, tempat acara konsolidasi seperti siang hari ini sangat megah dan sangat meriah. Sehingga kalau kita bandingkan nggak ada bedanya persiapan pilpres dengan pilgub DKI," ujar Juri.

Hal yang sama disampaikan Sekretaris Daerah Saefullah yang turut menjadi tamu istimewa. Ia menyatakan acara ini adalah perayaan sekaligus langkah awal dalam Pilkada 2017 mendatang.

"Setelah mereka kemarin pelantikan PPK dan PPS ya hari ini mereka konsolidasi bagus lah," kata Saefullah.

Acara berlangsung sejak pukul 08.00 WIB dan akan dilanjutkan dengan pengarahan hingga sore nanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com