Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parkir Elektronik Diterapkan di 16 Lokasi Mulai Oktober 2016

Kompas.com - 11/08/2016, 12:42 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta berencana akan memperluas penerapan parkir elektronik pada Oktober 2016.

Ada 16 lokasi yang dipilih. Kepala Dishubtrans DKI, Andri Yansyah, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kompas.com, Kamis (11/8/2016), menyebutkan ke-16 lokasi itu tersebar di lima wilayah Jakarta. 

Di Jakarta Pusat lokasinya akan terdapat di Jalan Juanda, Juanda III, dan Pecenongan. Di Jakarta Utara akan terdapat di Pluit Sakti, Sunter Paradise, Muara karang Raya. 

Di Jakarta Barat akan terdapat di Jalan Pinangsia Raya, Pancoran, Pintu Kecil, Gajah Mada, Hayam Wuruk. Di Jakarta Selatan terdapat Jalan Raden Fatah Raya dan Tebet Raya. Sementara di Jakarta Timut terdapat di Jalan Pegambiran, Balai Pustaka, dan Pramuka.

"Akan ada 201 unit terminal parkir elektronik (TPE) yang akan dipasang. Alatnya dibeli melalui e-catalogue pada Agustus ini," kata Andri dalam keterangan itu.

Menurut dia, harga tiap unit TPE mencapai sekitar Rp 125 Juta. Dari 201 unit TPE yang akan dibeli, 41 unit berasal dari Rancangan Belanja Anggaran 2016. Sedangkan 160 unit dibeli dari Perubahan Rancangan Belanja Anggaran 2016.

"(Sebanyak) 41 unit dibeli melalui e-catalogue pada 8 Agustus dan mulai dipasang 3 Oktober 2016. Sedangkan 160 unit juga dibeli melalui e-catalogue pada tanggal 25 Agustus 2016 dan mulai dipasang pada 17-21 Oktober," kata Andri.

Ia mengatakan, penerapan parkir elektronik bertujuan untuk mencegah kebocoran pendapatan parkir demi meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Ia mencontohkan penerapan parkir elektronik di Jalan Agus Salim (Sabang), Boulevard Kelapa Gading, dan Falatehan yang disebutnya meningkat pesat, dibanding saat masih menggunakan sistem parkir konvensional.

"Dulunya di Sabang pendapatannya per hari Rp 500.000, sekarang Rp 12 juta. Di Boulevard Kelapa Gading dulunya Rp 4,7 juta, sekarang Rp 43 juta. Sedangkan di Falatehan dulunya Rp 280.000, sekarang Rp 7, juta," kata Andri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com