Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ahok tentang Adiknya yang Gagal Jadi Calon Independen

Kompas.com - 13/08/2016, 10:26 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Adik Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Basuri Tjahaja Purnama mengikuti langkah sang kakak untuk maju melalui jalur perseorangan pada pemilihan kepala daerah (pilkada).

Basuri bersama timnya mengumpulkan KTP dukungan agar dapat maju melalui jalur perseorangan pada Pilkada Bangka Belitung. Hanya saja, harapan Basuri pupus. Pria yang akrab disapa Yuyu tersebut tak berhasil memenuhi syarat minimal data dukungan KTP.

"Saya bilang ke Basuri jangan anggap gampang (mengumpulkan KTP)," kata Basuki atau Ahok, Jumat (12/8/2016), di Jakarta.

Sebab, dukungan yang dikumpulkan untuk diserahkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) berupa hardcopy serta softcopy. Tim harus bekerja keras untuk memasukkan data dukungan warga ke dalam sebuah perangkat.

Hanya saja, kata Ahok, sang adik terus menganggap gampang hal tersebut. Hasilnya, hingga waktu pendaftaran, tim sukses Basuri tak mampu menginput data dukungan warga.

"Dia bilang, gampang kok cuma (menginput data) 10.000 (KTP dukungan). Lo jangan bilang gampang, itu banyak lho," kata Ahok.

Ahok pun menceritakan pengalaman sulitnya mengumpulkan serta menginput data KTP kepada Basuri. Sebelum didukung oleh tiga partai politik, Ahok memutuskan maju melalui jalur perseorangan.

Relawan pendukungnya "Teman Ahok" mengumpulkan hingga satu juta data KTP dan menginput dukungan tersebut. Ahok mengaku membutuhkan banyak mahasiswa untuk menjadi relawan yang menginput data dukungan tersebut.

"Dia (Basuri) kan bisnis keliling luar negeri, ke mana-mana. Begitu dia pulang dari luar negeri, benar kan enggak keburu (menginput data KTP dukungan). Gue mana bisa nolong lo he-he-he," seloroh Ahok.

Ketua Tim Relawan Sahabat Basuri, Erdian, mengatakan pencalonan Basuri melalui jalur perseorangan dibatalkan karena ketidaksiapan administrasi dalam memasukkan data dukungan KTP.

"Sampai hari terakhir pendaftaran, kami baru menginput 53.700 dukungan KTP. Jumlah tersebut masih di bawah ketentuan KPU. Untuk masa perbaikan tidak akan cukup lagi waktunya," ujar Erdian.

Pihak Basuri mengklaim jumlah yang telah dikumpulkan dari masyarakat sudah mencapai 112.000 KTP. Angka tersebut melebihi syarat dari KPU Bangka Belitung, yakni sebanyak 92.694 dukungan.

Namun baru sekitar 53.700 KTP dukungan yang berhasil diinput. Sehingga pencalonan Basuri dinyatakan gugur oleh KPU Bangka Belitung. Basuri juga sebelumnya menelan kekalahan pada Pemilihan Bupati Belitung Timur 2015.

Dia dikalahkan oleh pasangan Yuslih Ihza Mahendra-Burhanudin yang diusung Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Golkar, dan Partai Gerindra.

Kompas TV Siapa Basuri Tjahaja Purnama?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta, Heru Budi Bagi-bagi Sepeda ke Warga

Megapolitan
Heru Budi Umumkan 'Jakarta International Marathon', Atlet Dunia Boleh Ikut

Heru Budi Umumkan "Jakarta International Marathon", Atlet Dunia Boleh Ikut

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta, Masyarakat Menyemut di Kawasan Bundaran HI sejak Pagi

Megapolitan
Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Megapolitan
Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Megapolitan
Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com