Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemunculan Mardani yang Bisa Mengubah Peta Politik Pilkada DKI Jakarta

Kompas.com - 13/09/2016, 08:53 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Munculnya nama kader Partai Keadilan Sejahtera, Mardani Ali Sera, di tengah isu Pilkada DKI Jakarta 2017 menuai reaksi dari partai-partai anggota Koalisi Kekeluargaan.

Mardani diajukan PKS sebagai bakal calon wakil gubernur untuk bakal calon gubernur dari Partai Gerindra, Sandiaga Uno.

Bak gayung bersambut, Partai Gerindra sebagai pengusung Sandiaga pun menerima dan akan melakukan fit and proper test terhadap Mardani.

Namun, di lain pihak, partai anggota Koalisi Kekeluargaan lainnya, yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), mengancam menarik dukungan terhadap Sandiaga.

(Baca juga: Pengusungan Mardani Sebagai Cawagub Dinilai Langkah Terburu-buru)

PKB kecewa lantaran nama Mardani tidak pernah dibicarakan sebelumnya dengan partai anggota koalisi.

Baik dari dari tim Sandiaga, Gerindra, maupun PKS tak pernah sama sekali menyinggung kemungkinan pencalonan Mardani.

Selain itu, PKB juga telanjur berkomitmen untuk memperjuangkan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Saefullah menjadi pasangan Sandiaga.

Namun, melihat kondisi saat ini, PKB pun mengancam akan mengalihkan dukungan kepada pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra.

Kekecewaan PKB juga dirasakan oleh PPP. Ketua DPW PPP DKI Jakarta Abdul Azis menyampaikan, partainya tak pernah diajak bicara terkait Mardani.

Hingga saat ini pun Azis melihat tak ada bantahan terkait Mardani dari Sandiaga, Gerindra, atau PKS.

Kendati demikian, Azis mengatakan bahwa ia menghormati apabila akhirnya Sandiaga memilih Mardani sebagai bakal calon wakil gubernur. 

Namun, kata dia, PPP juga memiliki hak untuk tidak berada dalam koalisi pendukung Sandiaga-Mardani.

Meskipun belum pasti mendukung Sandiaga, PPP juga tegas menolak Sandiaga-Mardani.

(Baca juga: PKB Tinggalkan Sandiaga Diduga karena Elektabilitas Mardani Ali Sera)

Menurut Azis, partainya mungkin mengalihkan dukungan kepada pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra.

Ia juga menyebut bahwa akan ada partai lain, yakni Demokrat dan Partai Amanat Nasional, yang akan bergabung dengan PKB dan PPP dalam mendukung Yusril.

Halaman:


Terkini Lainnya

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com