Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Sandiaga soal Minta Maaf atas Nama Pemprov DKI pada Jakarta Marathon 2016

Kompas.com - 24/10/2016, 11:15 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta maaf atas nama Pemprov DKI Jakarta terkait penyelenggaraan Jakarta Marathon 2016 pada Minggu (24/10/2016) kemarin.

Pernyataan itu membuat tanda tanya para netizen. Sebab, Sandiaga belum menjadi bagian dari Pemprov DKI.

Sandiaga pun menjelaskan hal tersebut. Menurut dia, apa yang dialami saat lari kemarin tidak mengada-ada.

Dia menyebut lokasi spesifik di Juanda, Jakarta Pusat, banyak kendaraan yang mengganggu pelari. Ia mengaku banyak mendengar dari pelari mancanegara yang mengeluhkan kondisi ini sehingga ia harus meminta maaf.

"Saya enggak menyerang, saya pas lari di Juanda depan saya orang Malaysia dan orang Australia, mereka bilang, 'I specifically come to Jakarta to run and I'm disappointed'," kata Sandiaga di posko pemenangannya, Senin (24/10/2016).

Sandiaga mengatakan, saat itu di Juanda, banyak motor yang berjalan terlalu dekat dengan para pelari sehingga jalur untuk pelari makin lama makin sempit. Ia menegaskan, permintaan maafnya atas nama Pemprov DKI karena ia menjadi bagian dari Pemprov DKI.

"Ya kan sekarang saya bagian dari pilkada. Sore ini diumumin, saya dikawal oleh polisi itu kan pakai uang negara," ujarnya.

Sandiaga mengatakan, Pemprov DKI Jakarta juga bertanggung jawab atas pelaksanaan Jakarta Marathon 2016 kemarin, bersama dengan Kementerian Pariwisata dan Inspiro sebagai promotornya. Ia mengatakan agar pelaksanaan Jakarta Marathon 2016 bisa berlangsung lebih baik lagi.

"Aku tahu karena ini keempat kali aku ikut, ini kan bagian dari 'Enjoy Jakarta'. Aku tahun lalu jadi pacers, tahun ini aja enggak karena enggak latihan," ujar Sandiaga.

Jakarta Marathon disponsori oleh Kementerian Pariwisata dan Perekonomian Kreatif Indonesia dan bekerja sama dengan pemerintah kota Jakarta.

Terkait penjagaan lintasan merupakan wewenang dari Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya serta Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta.

Kompas TV Sandiaga: Insya Allah Tahun Depan Gubernurnya Ganti
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com