Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Setuju Tempat Hiburan yang Edarkan Narkoba Ditutup

Kompas.com - 15/11/2016, 18:18 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi, mengaku akan membela manajemen tempat hiburan malam jika tidak terlibat langsung dalam peredaran narkoba. Namun, dia menegaskan tidak akan membela tempat hiburan yang kedapatan jadi tempat peredaran narkoba.

Prasetio menegaskan hal itu saat menanggapi keluhan dari Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Asphija) yang datang ke DPRD Jakarta, Selasa (15/11/2016). DPRD kemudian  memfasilitasi para pengusaha itu bertemu dengan pihak Pemprov DKI.

Para pengusaha itu mengeluhkan pasal 99 pada Perda Nomor 6 tahun 2015 tentang Kepariwisataan. Dalam perda itu, perusahaan hiburan malam yang melakukan pembiaran terjadinya peredaran, penjualan, dan pemakaian narkoba akan dicabut izin usahanya.

Prasetio menegaskan perda itu tidak bisa direvisi.

"Begini Pak, kalau manajemen enggak terlibat dala peredadan narkoba, kami lindungi. Tapi kalau bandarnya masuk di tempat Bapak itu kan biasanya melalui orang dalam, apa ke security atau waiter. Kalau terlibat begitu, kan kami harus periksa, Pak," ujar Prasetio di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih.

"Tapi kalau ubah perda, enggak bisa Pak. Ini perda justru melindungi, Bapak. Kalau tempat Bapak terlibat, kami akan berangus," tambah Prasetio.

Para pengusaha yang hadir pun bertepuk tangan dan menyatakan setuju.

"Setuju, Pak, setuju," ujar mereka.

Salah seorang pengusaha mengatakan, mereka tidak keberatan ditindak jika kedapatan terlibat dalam peredaran narkoba. Hal yang mereka keluhkan adalah jika tempat usaha mereka ditutup karena ada tamu yang membawa narkoba padahal mereka tidak bisa menggeledah tamu.

Belum lagi jika ada pesaing yang sengaja menyabotase dengan memasukan narkoba ke dalam tempat usaha.

"Kalau Bapak difitnah ya Pemprov investigasi dong. Jangan orang kooperatif malah divonis salah. Sama kalau diskotek itu ada restorannya, ada hotelnya, dan disegel semua, itu enggak fair Bos," kata Prasetio.

Prasetio meminta Pemprov DKI Jakarta adil dalam memberikan sanksi. Sebaiknya, Pemprov DKI mengetahui situasi yang terjadi di tempat usaha sebelum mencabut izin usaha.

Namun, Prasetio membantah menjadi pembela pengusaha hiburan. Dia mengatakan, dia tidak akan membela pengusaha yang tempat hiburannya jadi tempat peredaran narkoba.

"Jangan salah Pak, suatu saat saya akan sidak juga loh," kata Prasetio.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com