Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumarsono: Bamus Betawi Jangan Gunakan Dana Hibah untuk Pilkada DKI, "No Way!"

Kompas.com - 03/12/2016, 20:07 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mewanti-wanti Bamus Betawi agar tidak menggunakan dana hibah untuk mendukung pasangan calon gubernur-wakil gubernur tertentu pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Anggaran hibah sudah dicairkan, tolong serius. Jangan gunakan anggaran ini untuk kepentingan Pilkada DKI, no way! Tolong dijaga, saya sudah komitmen," kata Sumarsono, saat membuka Rapat Kerja III Bamus Betawi, di Hotel Prioritas, Cisarua, Bogor, Sabtu (3/12/2016).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kepala Badan Kesatuan, Bangsa, dan Politik (Bakesbangpol) DKI Jakarta Ratiyono. Bamus Betawi, kata dia, harus menggunakan dana hibah untuk kegiatan-kegiatan yang disampaikan pada proposal pengajuan hibah.

Hanya saja, Ratiyono tidak menjelaskan detail program-program apa saja yang akan dilaksanakan oleh Bamus Betawi.

"Tentunya dengan catatan, (hibah) memang tidak boleh digunakan untuk pemenangan paslon manapun dalam pilgub ini," kata Ratiyono.

Adapun dana hibah untuk Bamus Betawi sudah dianggarkan pada APBD DKI 2016. Hanya saja, Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mendisposisi Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk tidak mencairkan dana hibah tersebut.

Sebab, di dalam Lebaran Betawi yang diselenggarakan Bamus Betawi sempat disampaikan ceramah bernuansa politis. (Baca: Pujian dan Sorak-sorai untuk Plt Gubernur DKI di Acara Bamus Betawi)

Berganti kepemimpinan, Sumarsono memutuskan untuk mencairkan hibah Bamus Betawi pada APBD Perubahan 2016 sebesar Rp 2,5 miliar dari total Rp 5 miliar. Pemprov DKI Jakarta hanya memberi hibah Rp 2,5 miliar karena waktu pencairan pada akhir tahun dan untuk kepentingan serapan anggaran.

Kemudian Pemprov DKI Jakarta juga menganggarkan hibah sebesar Rp 5 miliar untuk Bamus Betawi pada RAPBD 2017.

"Kalau yang (hibah Bamus Betawi pada APBD) 2016 kemarin tadinya mau difokuskan untuk UPT yang ada di Setu Babakan. Kemudian Pak PLT Gubernur memandang bahwa kearifan lokal tentang budaya Betawi memang sangat diperlukan untuk mempererat perekat kehidupan di DKI Jakarta," kata Ratiyono.

Kompas TV Plt Gubernur DKI: Harusnya Pak Ahok Terima Kasih
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com